Berit Nasional
Masyarakat Dekat IKN Kekurangan Air Bersih, Warga di Sepaku Terpaksa Beli Air Rp 100 Ribu Per Tandon
Masyarakat yang tinggal berdekatan dengan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat ini masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
TRIBUNJATENG.COM, SEPAKU - Masyarakat yang tinggal berdekatan dengan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat ini masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Bahkan mereka harus membeli air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih, warga harus membelinya karena jaringan PDAM belum masuk, dan air tanah terkadang tidak layak untuk dikomsumsi.
Hal ini dirasakan mayoritas warga Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Setiap rumah di Sepaku yang letaknya tidak jauh dari IKN harus mempunyai lebih dari satu tandon untuk memenuhi kebutuhan air anggota keluarga, termasuk juga warga yang punya rumah kos atau kontrakan.
Riko yang merupakan warga Sepaku mengaku harus membeli air bersih dari luar seharga Rp 80.000 sampai Rp 100.000 per tandon dengan kapasitas 1.200 liter.
Baca juga: Jokowi Minta Maaf, Disebut Mencari Simpati hingga Diminta Memperbaiki di Sisa Waktu
"Ya, karena belum masuk sampai sini jaringan PDAM, jadi air kita beli di luar," ujar Riko, Jumat (2/8/2024). Selain membeli air dari luar, sebagian warga juga memiliki sumur sendiri yang digali di samping rumah.
Namun, saat musim hujan tiba, air sumur sering kotor dan memaksa warga untuk kembali membeli air dari luar.
"Ada sumur sendiri, tapi kalau hujan deras berhari-hari itu kita pesan dari luar karena air sumurnya kotor kemasukan lumpur tanah," timpal Hasna, warga lainnya.
Masalah ketersediaan air bersih ternyata tidak hanya dikeluhkan oleh Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud, tapi juga pengusaha Balikpapan.
Keluhan tersebut disampaikan langsung ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur pekan ini.
Pada Selasa (30/7/2024), Presiden Jokowi sengaja mengundang para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk membahas peran pengusaha lokal dalam perkembangan IKN.
Salah satu yang hadir dalam pertemuan itu adalah Ketua BPC HIPMI Balikpapan, Adam Dustin.
Adam menuturkan, dalam pertemuan itu mereka berdiskusi tentang kendala-kendala apa saja yang dihadapi di Kaltim, lalu solusi terbaiknya seperti apa.
Melalui video singkat yang dibagikan di Instagram, Adam menjelaskan bahwa ia bersama para pengusaha menyampaikan keluhan perihal permasalahan air bersih di Kota Balikapapan. Keluhan ini mendapat respons positif dari Presiden Jokowi dan jajarannya. (tribunnews)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.