Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

"Masih Bocor" Rembesan Air Tanggul Sungai Jratun Demak Sampai ke Jalanan

Sampai saat ini, air Sungai Jratun masih merembes di dasar tanggul yang ditambal, sehingga mengganggu pengguna jalan maupun warga setempat.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/NUR ZAIDI
Proses penambalan ulang tanggul Sungai Jratun yang sempat jebol di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (15/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Warga di sekitar tanggul Sungai Jratun Kabupaten Demak mengeluhkan kondisi tanggul yang ditambal oleh pemerintah.

Meskipun sudah ditambal, disebut mereka masih ada kebocoran.

Rembesan air bahkan sampai ke bahu jalan.

Disebutkan warga, tak sedikit pengendara motor yang terjatuh karena licinnya jalan akibat rembesan air Sungai Jratun.

Baca juga: UPDATE Rencana Pembangunan Tol Demak-Tuban yang Melintas di Kudus

Baca juga: Live Pakai Kaos Gambar Anjing Panatik, Pekerja Proyek Tol Semarang-Demak Dihajar Kelompok Silat

Tanggul Sungai Jratun di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, masih bocor meski ditambal berulang.

Seperti diketahui, tanggul Sungai Jratun di depan Masjid Besar Al Madinah Karanganyar sempat jebol saat banjir Demak pada awal Februari 2024.

Sampai saat ini, air masih merembes di dasar tanggul yang ditambal, sehingga cukup mengganggu pengguna jalan maupun aktivitas ekonomi setempat.

Warga Desa Karanganyar, Imam (58) mengatakan, pascabanjir, tanggul sempat ditambal darurat, kemudian ditambal lagi namun air masih merembes ke jalan.

Dia menilai, penambalan tanggul menggunakan urukan padas dan batu berkawat dirasa kurang efektif.

"Sejak dibangun, penambalan banjir itu."

"Itu cara pengerjaannya kurang pas, harusnya dicor beton," kata Imam seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (4/8/2024).

Baca juga: KPP Pratama Demak Gelar Forum Konsultasi Publik Sekaligus Beri Apresiasi Wajib Pajak

Baca juga: Kecelakaan Karambol di Jalur Pantura Demak Tewaskan Pak Ogah

Kondisi tersebut dinilainya cukup mengganggu dan membahayakan aktivitas warga yang melintas.

"Mengganggu seperti ini, mengganggu perjalanan, dampaknya orang terpeleset bisa juga," ujar dia.

Imam khawatir, saat musim hujan nanti tanggul jebol berulang lantaran tidak kuat menahan derasnya air.

"Ini kemungkinan kalau ada air besar bedah, khawatir kalau hujan air turun tetap (arus) besar bahaya di situ," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved