Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Live Pakai Kaos Gambar Anjing Panatik, Pekerja Proyek Tol Semarang-Demak Dihajar Kelompok Silat

Seorang pria pekerja proyek tol Semarang-Demak berinisial YS (23) menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang diduga dari kelompok silat

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
Ilustrasi pengeroyokan pada seorang pekerja proyek tol Semarang-Demak. Diduga dipicu sakit hati karena gambar di kaos. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Seorang pria pekerja proyek tol Semarang-Demak berinisial YS (23) menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang diduga dari kelompok silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Korban dikeroyok oleh lima orang pria masing-masing berinisial SYA (22) warga  Kecamatan Purwodadi, Grobogan. GS (23) warga Tembalang, Semarang. MRS (24) warga Keradenan, Blora. GPK (27) warga Jomblang, Candisari, Semarang dan RDS (19) warga Parengan, Kabupaten Tuban.

Kasus pengeroyokan ini dipicu dari aktivitas korban melakukan siaran langsung (live) di media sosial TikTok dengan mengenakan kaos bergambar anjing tanda silang dengan tulisan Panatik (pasukan anti kirik/anjing).

Inilah Status WA Remaja Boyolali yang Membuatnya Tewas, Berkali-kali Dianiaya 4 Pesilat

"Aktivitas live korban di media sosial tersebut menyebabkan ketersinggungan kelompok PSHT," papar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar melalui pesan singkat, Jumat (2/8/2024).

Menurutnya, salah satu orang yang tersinggung adalah seorang tersangka berinisial RDS (19) anggota PSHT Tuban yang merupakan teman kerja dan tinggal satu kontrakan bersama korban. 

Tersangka RDS lalu mengadu ke anggota PSHT di Semarang berinisial YS atas kejadian tersebut.

YS lalu mendatangi kontrakan korban di Jalan Pulosari, Kecamatan Genuksari, Kecamatan Genuk.

"YS datang ke rumah kontrakan korban bersama tiga orang temannya. Dia meminta kaos yang digunakan ketika live Tiktok. Pada pertemuan itu, korban juga meminta maaf dan permasalahan selesai," ungkapnya.

Namun, tersangka RDS bersama empat tersangka lainnya tak puas dengan pertemuan tersebut sehingga kembali menemui korban pada keesokan harinya, Sabtu, 27 Juli pukul 04.00 WIB.

Pada pertemuan itu, para tersangka melakukan pengeroyokan terhadap korban. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved