Berita Internasional
Kian Ngeri, Kim Jong-un Kirim 250 Peluncur Rudal Balistik Nuklir Taktis ke Garis Depan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengirimkan 250 peluncur rudal nuklir taktis ke unit-unit militer di garis depan dalam sebuah upacara besar di Pyon
Jika ditempatkan di daerah garis depan, rudal-rudal ini bisa mencakup sebagian besar wilayah ibu kota besar Korea Selatan, di mana sekitar setengah dari 51 juta penduduk negara itu tinggal.
Dalam pidatonya pada acara hari Minggu, Kim menyerukan agar negara bersiap untuk konfrontasi berkepanjangan dengan Amerika Serikat dan mendorong perluasan kekuatan militer secara terus-menerus.
Kim membenarkan pembangunan militernya sebagai tanggapan terhadap kerja sama militer yang semakin intens antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, yang diklaimnya kini menunjukkan ciri-ciri blok militer berbasis nuklir.
"Pilihan kita adalah antara mengejar dialog atau konfrontasi, tetapi pelajaran dan kesimpulan kita dari 30 tahun terakhir adalah bahwa kita harus lebih siap untuk konfrontasi," kata Kim.
"Amerika Serikat yang kita hadapi bukan hanya pemerintahan yang datang dan pergi setiap beberapa tahun, tetapi bangsa yang akan menjadi musuh anak cucu kita selama beberapa generasi ke depan, dan itu menunjukkan perlunya terus meningkatkan kemampuan pertahanan kita."
Kim juga mengatakan keputusan untuk mengadakan upacara senjata di tengah upaya pemulihan dari banjir menunjukkan tekad untuk terus memperkuat kemampuan pertahanan nasional tanpa henti.
Banjir pada akhir Juli lalu telah merendam ribuan rumah dan lahan pertanian di wilayah dekat perbatasan dengan China.
Rusia menawarkan bantuan untuk bencana banjir kepada Korea Utara, sebagai tanda hubungan yang semakin erat antara kedua negara.
Kim telah menjadikan Rusia prioritas dalam beberapa bulan terakhir saat ia mendorong kebijakan luar negeri yang memperluas hubungan dengan negara-negara yang berhadapan dengan Washington, mengadopsi gagasan Perang Dingin baru, dan berusaha menunjukkan front bersatu dalam konflik yang lebih luas dengan Barat yang dipimpin oleh Putin.(*Kompastv)
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Inilah Sosok Diella, "Menteri" AI Pertama di Dunia yang Bertugas Mengawasi Korupsi Kabinet |
![]() |
---|
Pidato Berapi-api Anak SMA Ini Disebut sebagai Pemicu Demo Nepal |
![]() |
---|
Korban Tewas Kerusuhan di Nepal Bertambah Jadi 51 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.