Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UKSW Salatiga

Melampaui Batas, Kisah Inspiratif Mahasiswa Teologi UKSW Yeri Mesakh di EvH Bochum Jerman

Yeri Mesakh mahasiswa UKSW Salatiga sukses rampungkan program Student Exchange International Study Programme (ISP) di EvH Bochum Jerman.

Editor: deni setiawan
UKSW SALATIGA
POTRET Yeri Mesakh, mahasiswa berprestasi Fakultas Teologi UKSW bersama rekan- rekannya yang baru saja mengakhiri perjalanan akademisnya dalam program Student Exchange International Study Programme (ISP) di EvH Bochum, Jerman. 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Yeri Mesakh, mahasiswa berprestasi Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) baru saja mengakhiri perjalanan akademisnya dalam program Student Exchange International Study Programme (ISP) di EvH Bochum, Jerman.

Dimulai sejak April hingga Juli 2024, dia mengikuti program yang menjanjikan tidak hanya pendidikan yang lebih tinggi, tetapi juga pengalaman yang membuka cakrawala baru. 

"Motivasi utama saya adalah keinginan untuk terus belajar dan tidak ingin membatasi diri dari kesempatan emas yang ada," ungkap Yeri saat diwawancarai secara daring, Senin (5/8/2024).

Baca juga: Luar Biasa! Voice of SWCU UKSW Bawa Pulang Piala Gold Prize pada Kompetisi Internasional di Tokyo

Baca juga: Temu Alumni FE 94 UKSW: Wadah Jalin Jejaring Alumni Berkualitas UKSW

Baginya, pendidikan adalah kunci menuju peradaban yang lebih baik.

Program pertukaran ini adalah sebuah pintu menuju dunia baru, dimana standar pendidikan yang lebih tinggi dan metode pembelajaran yang lebih inovatif dapat dipelajari.

"Saya ingin menantang diri dalam lingkungan akademik yang lebih kompetitif dan menguji kemampuan adaptasi saya dalam situasi yang tidak familiar," tambahnya.

Selama di EvH Bochum, Yeri dan rekan-rekannya yang berasal dari berbagai penjuru dunia mengikuti berbagai seminar internasional yang diselenggarakan.

Program yang pertama kali didirikan pada 2018 ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dalam lingkungan akademik yang dinamis dan beragam.

"Hal ini sangat membantu dalam menjalin persahabatan, berbagi pengetahuan dan budaya, serta memberikan rutinitas baru yang menyegarkan bagi semua orang," ujar Yeri.

Yeri merasakan bahwa pembelajaran di EvH Bochum berlangsung dengan sangat terbuka dan menyenangkan.

Setiap mahasiswa memperoleh hak yang sama tanpa dibatasi oleh jenis keterbatasan apapun.

"Kami mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi diri sendiri seluas-luasnya."

"Kebebasan akademik ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berkembang dan menemukan jati diri mereka dalam konteks global,” katanya. 

Baca juga: Tiga Doktor Baru FEB UKSW Ungkap Hasil Penelitian Berdampak

Baca juga: Sinergi UKSW dan UNHAN RI: Membangun Ketahanan Pangan Lewat Program Budidaya Gandum

Ruang Menggapai Mimpi

Dalam kesempatan wawancara tersebut, Yeri juga mengisahkan proses seleksi untuk ISP 2024 yang baginya adalah sebuah tantangan yang harus dilalui dengan ketekunan dan semangat.

Ia menceritakan tiga tahap krusial yang dilaluinya.

Pertama, seleksi fakultas yang menguji kemampuan bahasa Inggris dan meminta berkas-berkas seperti esai motivasi dan curriculum vitae (CV).

Setelah dinyatakan layak, dia melangkah ke tahap kedua, mengirimkan berkas ke Direktorat Kerja Sama (Diker) UKSW dan mengikuti wawancara singkat.

Akhirnya, pada tahap ketiga, semua berkas dikirim ke penyelenggara program, dilanjutkan dengan menunggu hasil seleksi berkas dan wawancara online.

Hingga akhirnya, kabar bahagia itu datang dalam bentuk Letter of Acceptance (LoA).

Seusai menyelesaikan program tersebut, Yeri memberikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti program serupa.

"Jangan pernah batasi dirimu."

"Ambil setiap kesempatan yang ada, persiapkan dirimu dengan baik dan lakukan segala sesuatu dengan kemampuan terbaik yang kamu punya."

"Percayalah, kesempatan untuk belajar di luar negeri akan membawa banyak hal positif bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarmu," tuturnya dengan penuh keyakinan.

Dalam perjalanannya, Yeri menegaskan bahwa UKSW membantunya dalam meraih kesempatan berharga tersebut dengan membuka ruang bagi mahasiswa untuk mewujudkan mimpi belajar di luar negeri.

Kesempatan ini bukan hanya tentang belajar di luar negeri, tetapi juga tentang bagaimana membentuk diri menjadi individu yang berwawasan luas, mampu beradaptasi, dan siap bersaing di kancah global. 

Melalui pengalaman ini, Yeri Mesakh telah membuktikan bahwa dengan tekad dan persiapan yang matang, mimpi untuk belajar di luar negeri dapat terwujud.

Semoga cerita ini menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus mengejar mimpi dan mengambil setiap kesempatan yang ada dengan melampaui batas. (*)

Baca juga: Bon Voyage! PIP Semarang Lepas Perwira SIswa Diklat Pelaut Tingkat I, II, IV, dan V

Baca juga: Pj Bupati Henggar Budi Anggoro Dukung Hadirnya Perda Cagar Budaya di Pati

Baca juga: Gerombolan Pelajar Serang Warga Diwak Magelang, 1 Orang Tewas Usai Ditusuk Pisau

Baca juga: Anak Ngamuk Karena Rumah Gagal Dijual Buat Bayar Utang, Ibu Pelaku Alami Patah Tulang Hidung

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved