Nasib Joni, Dulu Dijanjikan Diterima Jadi TNI oleh Presiden Jokowi, Setelah Daftar Kini Tak Lolos

Nasib Joni, Dulu Dijanjikan Diterima Langsung Jadi TNI oleh Presiden Jokowi, Setelah Daftar Kini Tak Lolos

TRIBUNJATENG.COM- Yohanes Gama Marchal Lau, atau yang dikenal dengan nama Joni, pemanjat tiang bendera asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sempat viral di media sosial, kini menghadapi kenyataan pahit.

Lantaran dulu dijanjikan oleh Presiden Jokowi untuk diterima langsung di TNI, namun gagal dalam seleksi.

Joni dikenal lantaran aksinya yang memanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke 73 lantaran bendera merah putih gagal mengibar.

Saat itu peristiwa ini terjadi di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Atambua pada tahun 2024, Joni mengikuti tes masuk TNI Angkatan Darat (AD).

Sayangnya, dia tidak lolos seleksi akibat tinggi badan yang hanya 157 sentimeter.

"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Minggu (4/8/20224).

Walaupun tidak lolos seleksi, Joni tetap bertekad untuk menjadi tentara.

Dia tinggal bersama anggota TNI di asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 744 Satya Yudha Bhakti, dan rutin berolahraga serta menjalani kehidupan disiplin.

Kemudian setelah lulus SMA, Joni berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD 2024 di Ajenrem 1604/Wirasakti Kupang.

Sayangnya, dia kembali dinyatakan tidak lulus pada tahap pemeriksaan awal, terutama karena tinggi badan yang kurang memenuhi syarat.

"Untuk saat ini, saya akan fokus pada persiapan fisik dan berusaha sebaik mungkin untuk seleksi berikutnya," tambah Joni.

Pertemuan dengan Presiden Jokowi

Joni mengenang kembali momen saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara.