Berita Video
Video Jelang Pilgub Jateng, Baliho Andika Perkasa Bermunculan di Semarang
Di tengah akselerasi politik menjelang Pilgub Jateng, baliho besar Andika Perkasa menghiasi Jalan Brigjen Katamso, Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: Tim Video Editor
Satu pasangan adalah eks Kapolda Jateng atau Ahmad Luthfi yang akan dipasangkan dengan Kaesang Pangarep.
Satu lagi adalah Andika Perkasa yang diusung oleh PDIP yang kemungkinan akan menggandeng Taj Yasin Maimoen yang mewakili NU.
"Kalaupun Andika Perkasa dan Taj Yasin Maimoen kalah, ada kemungkinan Ahmad Luthfi hanya menjabat Gubernur Jateng sebentar saja," paparnya kepada Tribunjateng.com melalui sambungan telepon, Senin (5/8/2024).
Hendri mengatakan, hal tersebut dikarenakan Ahmad Luthfi akan ditarik ke pusat untuk mendapatkan jabatan baru atau naik ke tingkat menteri.
Kondisi tersebut membuat Kaesang Pangarep akan menjabat sebagai Gubernur Jateng secara mutlak.
"Namun dengan catatan jika Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep menang dalam Pilgub Jateng. Karena PDIP dengan Andika Perkasa tak mau kehilangan kandang bantengnya dan akan berusaha memerahkan Jateng," ucapnya.
Ia juga mengatakan, dari hal tersebut sebenarnya pertarungan politik utama adalah kubu Joko Widodo dan PDIP.
Pertarungan sengit tersebut terjadi di dua daerah yaitu Jateng dan Sumatra Utara.
Dari kondisi tersebut, Handri berasumsi Kaesang Pangarep akan turun ke Jateng untuk menghadapi lawan politik PDIP dengan Andika Perkasa.
Dari analisis tersebut, Handri menekankan adanya persaing politik yang tak sehat.
Ia menyebutkan terjadi pera penguasa menerapkan demokrasi sisasat dalam Pilgub Jateng.
"Menurut saya hal tersebut sesat dan jahat," paparnya.
Demokrasi siasat dikatakan Hendri membuat Parpol tidak bisa mengajukan calonnya dalam Pilkada.
Selain itu rakyat juga tidak dianggap, bahkan tak diberi kesempatan mendukung tokoh yang dianggap mumpun alias hanya diberi tontonan.
Tak hanya itu, praktek demokrasi siasat membuat orang-orang yang memiliki elektabilitas dipaksa agar tidak maju dalam Pilkada.
"Yang membuat miris adalah demokrasi siasat justru diterapkan oleh lembaga atau institusi yang dipercaya oleh UU untuk menghasilkan pemimpin. Itu tidak baik, untuk itu rakyat sebagai pemilik negara harus protes. Karena protes sebagai jalan terkahir menuju demokrasi yang lebih baik," tambahnya.
Video Kompleks Kantor Gubernur Jateng Membara, Massa Demo Bakar 3 Mobil dan Kantin di Semarang |
![]() |
---|
Video Demo di Depan Polda Jateng Ricuh, Polisi Tembakkan Water Cannon dan Gas Air Mata |
![]() |
---|
Warga Pro-Sudewo Gelar Istigasah di Lapangan Kayen Pati, Doakan Bupati Tidak Sampai Dilengserkan |
![]() |
---|
Video Nenek Endang Berharap Alero Caffe Klaten Miliknya Terlepas dari Kasus Hak Siar Liga |
![]() |
---|
Video Donasi Warga Pati untuk Aksi di KPK Terkumpul Rp 148 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.