Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Yogyakarta

HEBOH Aksi Warga Tabur Bunga di Jalan Letjend Suprapto Yogyakarta, Ada Apakah?

Setelah diberlakukan aturan satu arah, Jalan Letjend Suprapto Yogyakarta justru sering digunakan untuk kebut-kebutan.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO
Kondisi Jalan Letjend Suprapto Kota Yogyakarta, Selasa (6/8/2024) pasca ditulisi warga. 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Aksi tabur bunga oleh warga di Jalan Letjend Suprapto Kota Yogyakarta, sempat membuat kaget para pengendara yang melintas di jalur satu arah.

Usut punya usut, aksi yang dilakukan warga setempat itu sebagai bentuk keprihatinan lantaran jalan tersebut telah menelan 2 korban jiwa dalam dua pekan terakhir.

Penyebabnya salah satunya adalah perilaku pengendara yang ngebut saat melajukan kendaraan di jalan tersebut.

Baca juga: Inilah Sosok Badai Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta, Hilang Kontak Usai Pamit Mau Rampungkan Skripsi

Baca juga: Sambut HUT RI, Kimaya Sudirman Yogyakarta by HARRIS Hadirkan Beragam Promo Kemerdekaan

Dalam kurun waktu dua minggu, dua orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Letjend Suprapto Yogyakarta.

Penyebab kecelakaan ditengarai karena Jalan Letjend Suprapto yang dijadikan satu arah ini sering digunakan untuk kebut-kebutan.

Sebagai wujud duka cita, warga sekitar menggelar aksi tabur bunga di Jalan Letjend Suprapto beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, warga pun menulisi beberapa titik jalan dengan tulisan “Jalan Suprapto Bukan Sirkuit” sebagai bentuk protes.

Warga setempat, Arif Wicaksono atau akrab disapa Kabul menjelaskan, aksi tabur bunga dilakukan setelah 7 hari kejadian kecelakaan yang menewaskan korban.

Setelah tahlilan, warga berinisiatif melakukan tabur bunga.

“Setelah tahlilan 7 hari, warga sekitar inisiatif tabur bunga dan doa bersama,” ujar Kabul seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (6/8/2024).

Menurut dia, kecelakaan sering terjadi mulai dari Simpang Empat Badran hingga Simpang Tiga SPBU Jalan Letjend Suprapto.

Kabul mengatakan, setelah diberlakukan aturan satu arah, Jalan Letjend Suprapto Yogyakarta justru sering digunakan untuk kebut-kebutan.

“Sering buat kebut-kebutan dari Perempatan Badran sampai Pertigaan KS Tubun."

"Mesti terjadinya (kecelakaan) sebelum SPBU, pertigaan, pasti di situ,” jelasnya.

“Kalau yang di pertigaan itu 10 hari terakhir (terjadi kecelakaan) korbannya karyawan, mau nyetor ayam ditabrak orang mabuk,” beber dia.

Sedangkan korban lainnya adalah anak umur lima tahun atas nama Athar Rayyan Abasy.

“Mau menyebrang ada Nmax ngebut dia (korban) keserempet jatuh."

"Anak kecil berdiri kaget mau lari menyelamatkan diri ketabrak CBR dari belakang."

"Keseret jauh usianya sekira 5 tahun, warga sekitar itu,” ucap dia.

Baca juga: Tak Mampu Bayar Utang Judi Online, Anak di Gunungkidul Yogyakarta Bakar Rumah Orangtua

Baca juga: Kecelakaan Maut Mahasiswi Unisa Yogyakarta, Polisi Buru 2 Orang yang Ayunkan Senjata Tajam di Jalan

Langkah Pemkot Yogyakarta

Di sisi lain, Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan, pihaknya sudah memasang rambu-rambu lalu lintas.

“Yang jadi problem itu perilaku pengendara."

"Kalau kebut-kebutan tidak harus bicara jalan seperti apa, tapi memang kembali ke pengendara,” ujarnya.

Agus menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder seperti polisi, Kecamatan, dan lainnya.

Jika masih digunakan kebut-kebutan, pihaknya berusaha untuk menghambat laju kendaraan.

“Kalau polisi tidur baru dibicarakan dan teman-teman PU akan mengeksekusi di beberapa titik untuk menghambat laju kendaraan,” ucap dia.

Dia menyebut, rencananya dua pekan lagi akan dipasang rambu lalu lintas untuk mengurangi kecepatan akan dipasang.

“Mungkin dua pekan ke depan paling akan dipasang (rambu lalu lintas), kami upayakan,” ucap dia. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul 2 Orang Tewas di Jalan Letjend Suprapto Kota Yogyakarta, Warga Tabur Bunga

Baca juga: Juni 2024 Layanan KTP-el Print Ready Record Membludak di Kabupaten Tegal, Sehari Capai 700 Pemohon

Baca juga: Federico Chiesa "Jual Diri" ke Barcelona, Nasibnya Makin Tak Jelas Bersama Juventus

Baca juga: Kabar Terkini Pelajar Korban Luka Sabetan Parang Sepulang Dirawat di RS, Terlibat Tawuran di Kendal?

Baca juga: Dispertan Kota Semarang Siapkan Mekanisme Penggunaan Lahan Bengkok untuk Ketahanan Pangan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved