Berita Ungaran
Ratusan Pelari Lintasi Alam Pegunungan di Kabupaten Semarang pada Gajah Trail Run Ultra 2024
Ratusan pelari mengikuti Gajah Trail Run Ultra (GTR Ultra) 2024 dengan trek menantang di sekitar Gunung Gajah dan Gunung Telomoyo, Kabupaten Semarang
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ratusan pelari mengikuti Gajah Trail Run Ultra (GTR Ultra) 2024 dengan trek menantang di sekitar Gunung Gajah dan Gunung Telomoyo, Kabupaten Semarang, Minggu (11/8/2024).
Mereka berlari melewati rute dengan medan seperti hutan pinus, permukiman warga, persawahan serta kontur perbukitan naik-turun.
Pelaksanaan lari di medan alam tersebut merupakan satu bagian dari Festival Telomoyo 2024 di mana terdapat perlombaan lain seperti gantole, serta paralayang.
Baca juga: Geo Dipa Kahyangan Run 2024, 751 Pelari Berlari di Ketinggian 2000 Mdpl Sembari Nikmati Dieng
Ketua Panitia Festival Telomoyo 2024, Haryo Yudiantoro mengatakan bahwa GTR Ultra 2024 tersebut menggunakan titik awal dan akhir di depan Balai Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
“Kami melombakan bermacam jarak tempuh, kategori 7K, 12K, 30K, serta 52K.
Peserta luar negeri yang ikut dari Filipina, Jepang, Hungaria, Australia dan Perancis,” kata Haryo.
Pelaksanaan GTR Ultra 2024 sendiri berlangsung sejak Jumat-Minggu (9-11/8/2024).
Para pelari disuguhkan dengan tantangan alam di mana terdapat variasi elevasi dan pesona pegunungan.
Seorang pelari wanita asal Bali, Yudha mengaku tanjakan dan turunan pada rute yang dia lewati benar-benar menguji tempo atau kecepatan berlari.
“Kilometer awal relatif ringan karena treknya masih datar, namun memasuki kilometer ke-tiga mulai ada tanjakan bervariasi.
Terlepas dari itu, seru sekali karena panorama alam dan pegunungan yang luar biasa dan jadi pengalaman pertama saya,” kata Yudha yang berlari dalam kategori 12K tersebut.
Peserta lain dengan kategori yang sama, Yoyok Riyo mengaku tantangannya cukup berat saat berlari.
Dia juga mengatakan, sempat mengalami kesulitan lantaran terdapat sebagian petunjuk arah yang hilang di tengah lomba.
“Jadi sejumlah peserta termasuk saya sempat keluar jalur (tersesat).
Ini bisa menjadi masukan bagi panitia GTR Ultra, tanda atau petunjuk yang dipasang bisa dipastikan jangan sampai hilang, karena itu bisa membingungkan para peserta,” jelas dia.
Baca juga: Rupiah Borobudur Playon Kembali Digelar di Magelang, Diikuti Hampir 3.000 Pelari
Guru Matematika Jadi Pengajar Agama: Ironi Kekurangan Tenaga Pendidik di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Tak Hanya Subsidi, Pemkab Semarang Siapkan Strategi Jangka Panjang Selamatkan Petani Tembakau |
![]() |
---|
227 Murid Dapat Makan Bergizi Gratis, Wiji Rahayu Bersyukur SLB Negeri Ungaran Ikut Diperhatikan |
![]() |
---|
Kisah Ariyanto Ikhlas Tak Ambil Kelebihan Bayar PBB, Meski Pemkab Semarang Membatalkan Kenaikan |
![]() |
---|
"Alhamdulillah Beban Ortu Berkurang", Respons Pedagang Kopi Usai Bupati Ngesti Batalkan Kenaikan PBB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.