Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Anggaran Pembangunan Pasar Weleri Dinilai Bermasalah, Mahasiswa Geruduk Kantor Pemerintahan Kendal

Puluhan mahasiswa Kendal dari berbagai kelompok elemen menggeruduk kantor pemerintahan Kendal

|
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Puluhan mahasiswa Kendal dari berbagai kelompok elemen menggeruduk kantor pemerintahan Kendal.

Aksi dilakukan sebagai bentuk protes sekaligus meminta kejelasan anggaran pembangunan pasar Weleri.

Mereka sebelumnya berkumpul dan menggelar aksi di kampus Universitas Muhammadiyah Kendal - Batang (UMKABA). 

Sekitar satu jam melakukan demonstrasi, sebagian mahasiswa aksi long march ke depan kantor pemerintahan Kendal.

Sementara, sebagian mahasiswa lain tetap melakukan aksi di kampus UMKABA.

Baca juga: Prabowo Menjawab Rasa Penasaran Dimana Nanti Akan Berkantor: Presiden Ada di Ibu Kota 

Baca juga: Maudy Ayunda Hadir Dalam Soedirman Student Summit 2024, Ungkap Kesan Pertamanya Datang ke Purwokerto

Mereka menuntut kejelasan terkait transparansi anggaran pembangunan Pasar Weleri

Mereka menduga terdapat dugaan penyelewengan dana pembangunan senilai Rp 540 juta.

Ketua advokasi pedagang Pasar Weleri, Abdul Wahid yang ikut aksi demonstrasi, mengatakan informasi penyelewengan didapat setelah adanya audiensi, bersama Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kendal beberapa waktu lalu.

Dari rapat itu, ditemukan kejanggalan yang selama ini menjadi keresahan masyarakat penghuni pasar Weleri. Hanya saja, dana tersebut sudah dikembalikan. 

"Pasar Weleri sudah selesai dibangun tapi sampai hari ini belum dibuka. Informasinya tanggal 15 Agustus akan diopersikan lagi,"

"Tapi sampai hari ini saya belum melihat tanda-tanda keseriusan pemerintah dalam membangun ekosistem pasar kembali," kata Abdul Wahid di sela aksi, Senin (12/8/2024). 

Ia menambahkan, dugaan penyelewengan dana pembangunan pasar Weleri semakin kuat lantaran lelang vendor dimenangkan oleh PT Chimarder 777.

Padahal, PT yang berlokasi di Gunungpati Semarang tersebut diperiksa KPK, yang diduga erat terlibat kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

"Ini yang memperkuat dugaan-dugaan penyelewengan yang lainnya," terangnya.

Di sisi lain, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Naufal Abdul Afif meminta jajaran KPK mengusut pembangunan pasar Weleri. 

Terlebih, dugaan penyelewengan dana pembangunan yang ia kaji bersama pedagang Weleri, juga menemukan indikasi pelanggaran.

"Kami segera mengirim permohonan kepada KPK, BPK, Ombudsman dan Polda Jateng untuk melakukan audit pasar Weleri,"

"Karen ini menyangkut PT Chimarder 777 yang ikut diperiksa KPK itu." tandasnya. (ags) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved