Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

24 Warga Baduy Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa, 1 Meninggal

Persisnya ada 24 korban. Mereka digigit ular tanah saat membuka lahan untuk pertanian.

Kompas TV
Warga Suku Baduy di kawasan permukiman (Kompas TV) 

TRIBUNJATENG.COM, LEBAK - Puluhan warga suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, jadi korban gigitan ular berbisa

Persisnya ada 24 korban.

Mereka digigit ular tanah saat membuka lahan untuk pertanian.

Baca juga: Ular Piton 7 Meter Ditangkap di Kebun, Warga: Habis Makan Sapi

"Lagi musim tanam, jadi mereka membuka lahan, jadi banyak yang digigit ular," kata Ketua Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/8/2024).

Arif mengatakan, data tersebut dihimpun sejak Januari hingga Agustus 2024.

Jumlah tersebut yang diketahui, karena tidak semua warga melapor setelah digigit ular.

Dari 24 orang itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia, karena terlambat mendapatkan pertolongan.

"Meninggal satu orang, yang teramputasi dengan sendirinya ada dua, tangan dan kakinya, lainnya ada yang sudah sembuh dan ada juga yang masih dirawat," kata Arif.

Pasien yang meninggal dan teramputasi, karena terlambat mendapatkan pertolongan.

Selain lokasi untuk evakuasi yang memerlukan waktu, minimnya persediaan Serum Anti Bisa Ular (SABU) juga menjadi penyebab meninggalnya warga Baduy karena gigitan ular.

"Stok SABU di Puskesmas dan rumah sakit di Lebak kosong, pasien biasanya kami langsung bawa ke RSUD Banten di Serang untuk mendapatkan perawatan," kata Arif.

Empat orang jalani perawatan

Sementara itu, Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Medi mengatakan, ada lima warga suku Baduy jalani perawatan karena digigit ular dalam sepekan terakhir.

Namun sayangnya, dari lima orang tersebut, hanya satu yang mendapatkan akses Obat SABU.

Lima orang tersebut yakni Oong (37), Samidah (50), Yanah (34), Ramidi, dan Sawinah (56).

"Tiga pasien Samidah, Yanah, dan Ramidi belum sembuh karena tidak dapat obat dari RSUD dr Adjidarmo dan Puskesmas Muncang," kata Medi.

Sementara pasien Sarwinah, saat ini diobati seadanya di kediamannya di pemukiman suku Baduy.

Medi menyebut, kondisi Sarwinah kini mengkhawatirkan.

Adapun untuk pasien Oong, saat ini sedang dalam tahap pemulihan setelah mendapatkan akses obat dari RSUD Banten.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, dr Budi Mulyanto mengaku tengah terjadi kelangkaan SABU di pusat produksi sehingga memengaruhi stok di Lebak.

"Memang secara nasional sedang terjadi kelangkaan Anti Bisa Ular karena Bio Farma sebagai produsen sampai saat ini belum produksi bahkan stok nasional di Bio Farma pada bulan Mei 2024 tinggal 200 vial," kata Budi saat dikonfirmasi.

Budi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk pengadaan SABU namun hingga saat ini belum terealisasi karena ketiadaan barang di produsen. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "24 Warga Baduy Dgigit Ular Berbisa, Satu Meninggal Dunia"

Baca juga: Detik-detik Damkar Purworejo Evakuasi Ular Masuk dalam Sepeda Motor Warga

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved