Berita Viral
Belum Sempat Merasakan Bangku Perkuliahan, Maba UGM Ini Meninggal, Tangis Orang Tua Pecah
Belum sempat merasakan hiruk pikuk kegiatan penerimaan mahasiswa baru bahkan perkuliahan, gadis asal Toba Sumatera Utara ini meninggal akibat sakit.
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
Belum Sempat Merasakan Bangku Perkuliahan, Maba UGM Ini Meninggal, Tangis Orang Tua Pecah
TRIBUNJATENG.COM- Mahasiswa Baru atau maba adalah status yang melekat pada mahasiswa di tahun pertama kuliah.
Perpindahan dari status siswa menjadi seorang mahasiswa tentu adalah sebuah kebanggaan tersendiri.
Namun tidak dengan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Marchia RM Hutabarat.
Belum sempat merasakan hiruk pikuk kegiatan penerimaan mahasiswa baru bahkan perkuliahan, gadis asal Toba Sumatera Utara ini meninggal akibat sakit.
Dikutip dari Kompas.com, Marchia tercatat sebagai mahasiswa yang diterima pada Program Sarjana (S1) di Program Studi Manajemen angkatan 2024.
Ia tercatat lolos masuk UGM melalui jalur tanpa tes Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
Diketahui Marchia R.M. Hutabarat berpulang pada 17 Juni 2024.
Ia merupakan putri dari pasangan Sebastian Hutabarat dan Imelda Tiurniari Napitupulu.
Dalam kegiatan perkuliahan perdana di Progdi Manajemen UGM, orang tua Marchia tampak mengadiri acara tersebut pada Rabu pagi (14/8/2024).
Di kegiatan ini, Sebastian menceritakan kisah putrinya.
"Saya membayangkan Marchia ada duduk di tengah-tengah kalian," ucapnya sembari terisak, dilansir dari UGM, via Tribun Sumsel.
Sebastian menceritakan, Marchia yang lahir pada 2006 silam merupakan sosok yang cerdas dan berprestasi.
Sang putri selalu langganan juara di kelasnya.
Berkat prestasinya itu, Marchia lolos diterima masuk UGM lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
Ia pun tidak pernah menyangka akan berpisah secepat ini dengan putrinya.
Ia merasakan kehilangan yang teramat mendalam karena merasa belum bisa selalu ada dalam setiap momen kehidupan Marchia.
"Saat itu saya ditelepon istri. Dia mengawali dengan bilang jangan kaget, Marchia meninggal. Sontak perasaan saya berkecamuk saat itu karena posisi jauh di Balige, sementara Marchia di Yogyakarta," jelasnya.
Kronologi Marchia Meninggal
Imelda dengan menahan isak tangis mengungkapkan kronologi meninggalnya putrinya Marchia.
Sejak Juni 2024 ia dan Marchia telah berada di Yogyakarta dibersamai dengan putri sulungnya, Nada, yang telah berkuliah di ISI Yogyakarta untuk mempersiapkan kebutuhan menjelang perkuliahan, termasuk mencari kost.
Bahkan mereka telah menyempatkan diri berkunjung melihat suasana kampus FEB UGM.
"Marchia sempat foto di depan Gedung Pertamina Tower. Dia bilang kampusnya keren dan sempat merasa minder," tuturnya.
Sebagai bentuk merayakan keberhasilan sang putri, Imelda pun merencanakan perayaan kecil.
Ia mengajak kedua putrinya untuk berwisata di Nepal Van Java Magelang.
Kala itu semua terlihat baik-baik saja, tidak ada sesuatu yang dikeluhkan dari putri bungsunya.
Namun hal yang tak terduga terjadi ketika ia tiba di penginapan.
"Saat tiba di penginapan, Marchia bilang akan mandi. Setelah 30 menit lebih kok tidak keluar-keluar, saya ketuk-ketuk tidak ada sahutan dan akhirnya pintu saya buka, Marchia sudah dalam kondisi pingsan," paparnya.
Semula ia mengira putrinya hanya bercanda.
Namun saat dibangunkan tidak merespon, sontak ia segera melakukan pertolongan pertama dan segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat yang berjarak 15 Kilometer dari penginapan.
"Waktu itu yang terdekat Puskesmas, itu pun kondisi sepi karena libur Idul Adha. Saat tiba disana saya sudah merasa kalau Marchia sudah enggak ada dan ternyata benar," tuturnya.
Meski berat ia harus menerima kenyataan itu.
Ia tetap merasa bersyukur bisa mendampingi putrinya hingga detik-detik akhir hidupnya.
Sebastian kembali menyambung cerita istrinya tentang figur Marchia.
Putrinya merupakan anak yang sangat bersemangat dan memiliki tekad kuat untuk meraih impiannya, termasuk masuk ke UGM.
Marchia memiliki kebiasaan belajar hingga larut malam dan terkadang kurang memperhatikan pola makan sehingga mengidap asam lambung.
"Jadikan pengalaman dari Marchia ini lebih bersyukur dan peduli. Harapannya ini bisa jadi bahan perenungan, kalian memanfaatkan waktu dengan baik dan jangan menyepelekan soal makan dan lakukan pola hidup sehat," pesannya.
Isak tangis kecil terdengar memenuhi ruangan kelas saat itu.
Sebagian mahasiswa baru yang mengikuti perkuliahan menitikan air mata mendengar kisah Marchia.
Sosok Menpar Widiyanti Putri, Benarkah Minta Air Galon untuk Mandi Saat Kunker? Segini Kekayaannya |
![]() |
---|
Viral Sopir Ambulans Emosi Hingga Tunjukkan Pasien Kritis ke Pengemudi Innova yang Halangi Jalan |
![]() |
---|
10 Tudingan Irjen Krishna Murti Terseret Isu Perselingkuhan: Transfer Uang hingga Panggilan Mesra |
![]() |
---|
Duduk Perkara Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya Yudhi, Soal Pencekalan ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Pengakuan Polisi yang Biarkan Anaknya Hajar Wakepsek, Beda dengan Keterangan Saksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.