Berita Semarang
Persatuan Aktuaris Indonesia Selenggarakan 7th Indonesian Actuaries Summit 2024 di Semarang
Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) menyelenggarakan 7Th Indonesian Actuaries Summit 2024 (IAS’24) di Semarang pada tanggal
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) menyelenggarakan 7Th Indonesian Actuaries Summit 2024 (IAS’24) di Semarang pada tanggal 20 - 22 Agustus 2024 yang di ikuti lebih dari 400 aktuaris secara luring dan daring dari seluruh Indonesia.
Ketua PAI periode tahun 2024 - 2026, Paul Setio Kartono, mengatakan Indonesian Actuaries Summit (konferensi) adalah agenda tahunan, yang menjadi wadah bertemu dan berbagi pengetahuan & pengalaman (sharing knowledge & experience) antara sesama anggota profesi, praktisi, lembaga, dan civitas akademika demi pengembangan dan pemasyarakatan ilmu aktuaria dan profesi aktuaris.
“IAS’24 diselenggarakan untuk menjawab tantangan masa depan industri keuangan. Oleh karena itu topik yang diangkat relevan dengan jawaban tantangan masa depan industry sektor keuangan di dunia dan di Indonesia diantaranya: Cyber & Privacy Risk Management, Artificial Intelligence, Future Appointed Actuaries, , IFRS 17:Next Strategy dan topik lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Paul S Kartono menjelaskan bahwa tema yang diangkat adalah “Äctuaries, Now & Beyond“, yang mencerminkan semangat para aktuaris untuk meningkatkan praktik aktuaria, menjembatani kesenjangan antara tuntutan industri dan kemajuan akademis, merangkul inovasi melalui teknologi canggih dan mitigasi risiko dengan memberikanpemahaman lebih dalam mengenai isu yang sedang tren di industri keuangan global dan di Indonesia serta tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.
Melalui seminar dan diskusi terbuka diharapkan para aktuaris dapat saling memberi informasi dan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para anggota.
Dalam konferensi tersebut, Arief Wibisono selaku Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal merangkap Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan mengatakan perwujudan sektor keuangan yang inovatif, efisien, inklusif dan dapat dipercaya sebagaimana dimaksudkan dalam UU No.4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) membutuhkan dukungan Sumber Daya Manusia ( SDM) yang andal, yaitu SDM yang profesional, berintegritas, serta mampu beradaptasi dengan berbagai dinamika seperti kompleksitas dan perubahan regulasi, adaptasi teknologi, serta volatilitas sektor keuangan yang tinggi.
Sebagai profesi yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan perekonomian, aktuaris disebut secara khusus dalam UU PPSK sebagai profesi penunjang sektor keuangan.
Lebih lanjut dikatakan Peran PAI sangat strategis sebagai mitra Kementrian Keuangan dalam melaksanakan pembinaan, pengawasan, mendorong dan memelihara penerapan standar kompetensi yang tinggi serta penegakan kepatuhan kode etik dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab para anggotanya.
Dalam acara IAS’24 ini Komisi Standar Praktik PAI juga mengeluarkan standar praktik baru yaitu Standar Praktik Dasar Aktuaria dan Standar Praktik PSAK 117 untuk memenuhi tantangan profesionalisme mendatang kepada para aktuaris.
Ketua PAI, Paul Setio Kartono dalam konferensi tersebut menerangkan, sebagai asosiasi profesi aktuaris PAI terus berupaya keras memenuhi kebutuhan industri akan tenaga Aktuaris profesional dan juga mengembangkan aktuaris-aktuaris Indonesia untuk lebih berkiprah di kancah internasional karena anggota PAI sudah bertaraf internasional yang diakui menjadi anggota penuh dari International Actuarial Association sejak tahun 2007.
“Di Indonesia, gelar aktuaris diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indoensia (PAI). Terdapat dua jenjang gelar profesi aktuaris di Indonesia: Ajun aktuaris dengan gelar ASAI (Associate of Society of Actuaries of Indonesia) dan aktuaris dengan gelar FSAI (Fellow of Society of Actuaries of Indonesia). Data PAI per 31Maret 2024, Penyandang gelar FSAI berjumlah 532orang sedangkan penyandang gelar ASAI berjumlah 285orang,” pungkasnya. (*)
Pertumbuhan Pengembang Perumahan di Semarang Kian Pesat, Distaru Ingatkan Patuhi Aturan Tata Ruang |
![]() |
---|
Jumlah Feeder Trans Semarang Terbatas, Pengamat Transportasi Usulkan Menyentuh Banyak Perumahan |
![]() |
---|
Dana Operasional RT Rp25 Juta Cair, Wali Kota Harap Warga Kurang Mampu Tak Lagi Diwajibkan Iuran |
![]() |
---|
Trans Semarang Perlu "Obat" Serius: Peremajaan Armada hingga Restrukturisasi Manajemen |
![]() |
---|
Keluhan Warga soal BRT Trans Semarang: Mogok, Penuh, dan Bikin Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.