Berita Jateng
PAI Pacu Kompetensi Anggota Seiring Meningkatnya Kebutuhan Profesi Aktuaris
Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) mendorong anggotanya untuk mengasah dan meningkatkan kompetensi.
Penulis: hermawan Endra | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM. SEMARANG - Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) mendorong anggotanya untuk mengasah dan meningkatkan kompetensi. Hal ini seiring dengan profesi aktuaris dinilai makin dibutuhkan seiring urgennya kebutuhan tenaga profesional di bidang tersebut, khususnya pada perusahaan asuransi.
Ketua PAI, Paul Setio Kartono menyatakan, aktuaris yang dibutuhkan saat ini yang bisa menjawab tantangan zaman, terlebih di tengah hadirnya teknologi atau kecerdasan buatan.
"Kebutuhan terhadap profesi aktuaris meningkat. Beberapa perusahaan asuransi bahkan ada yang belum memiliki aktuaris," kata dia disela-sela pelaksanaan 7th Indonesian Actuaries Summit 2024 di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Selasa (20/8).
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aktuaris merupakan ahli di bidang matematika dalam perusahaan asuransi yang menghitung risiko, premi, cadangan dan dividen.
Untuk menguatkan profesi ini, PAI sebagai organisasi yang menaungi profesi aktuaris, siap mengeluarkan standar praktik dan panduan teknis serta beberapa seminar dan pelatihan.
"Kami akan mengeluarkan sertifikasi ujian data analitik dan manajemen risiko. Sebab ini bagian dari ranahnya aktuaris. Kami juga terus menggodok silabus pendidikan berkelanjutan," jelasnya.
Baca juga: Persatuan Aktuaris Indonesia Selenggarakan 7th Indonesian Actuaries Summit 2024 di Semarang
Adapun terkait pengembangan pendidikan, pihaknya juga bekerja sama dengan perguruan tinggi. Saat ini ada beberapa perguruan tinggi yang sudah memiliki program studi aktuaria.
Beberapa di antaranya Universitas Brawijaya Malang, ITS Surabaya, UGM Yogyakarta, ITB, Universitas Indonesia (Depok), IPB dan lainnya.
Wakil Ketua PAI, Teguh Permana menambahkan, melalui pertemuan ini, pihaknya ingin memfasilitasi para anggota untuk meningkatkan kompetensi.
"Kami ingin bertukar ilmu dan pengetahuan sesama anggota. Selain itu, juga fokus terhadap isu-isu yang akan datang," imbuhnya.
Sementara itu, forum yang dilaksanakan pada 20-22 Agustus 2024 ini diikuti lebih dari 400 aktuaris secara luring dan daring dari seluruh Indonesia. Forum tersebut diselenggarakan untuk menjawab tantangan masa depan industri keuangan.
Karena itu topik yang diangkat relevan dengan jawaban tantangan masa depan industri sektor keuangan, seperti Cyber and Privacy Risk Management, Artificial Intelligence dan topik lainnya.
Sebagai informasi, PAI didirikan pada 19 Oktober 1964 dengan jumlah 25 anggota pada saat itu. Kini anggotanya sudah mencapai 800 orang.
Peraturan pemerintah mengenai industri asuransi dan dana pensiun yang memerlukan keahlian profesi ini berkontribusi pada pertumbuhan profesi aktuaris. Sekaligus menghasilkan pengakuan pemerintah terhadap gelar FSAI (Fellowship of Actuaries of Indonesia).
Gelar aktuaris diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia. Terdapat dua jenjang gelar profesi aktuaris di Indonesia. Antara lain aktuaris dengan gelar ASAI (Associate of Society of Actuaries of Indonesia) dan aktuaris dengan gelar FSAI (Fellow of Society of Actuaries of Indonesia).
Berdasar data PAI per 31 Maret 2024, penyandang gelar FSAI berjumlah 532 orang, sedangkan penyandang gelar ASAI berjumlah 285 orang. (*)
| Program Speling Diapresiasi, Pemprov Jateng Terima Bantuan Alat Portable Pemeriksaan TBC |
|
|---|
| Sempat Jadi Pioneer Bulu Mata Palsu, Kini PT Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga Resmi Tutup |
|
|---|
| Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Sebut Penanganan Banjir Terus Diintensifkan oleh Tim Gabungan |
|
|---|
| Kolaborasi Pemprov Jateng dan Jatim Perkuat Kerja Sama Ekonomi |
|
|---|
| Pemprov Jateng dan Polisi Atur Lalin di Titik Banjir, Kemacetan Jalur Demak-Semarang Mulai Terurai |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.