Cerita Dongeng Bahasa Indonesia Sebelum Tidur untuk Anak Fabel Induk Berang-berang Menuntut Keadilan
Cerita Dongeng Bahasa Indonesia Sebelum Tidur untuk Anak Fabel Induk Berang-berang Menuntut Keadilan
Penulis: non | Editor: galih permadi
"Maaf, Tuanku," jawab Kijang, "Bukan maksud saya hendak menginjak Anak si Berang-Berang hingga mati. Itu karena saya terperanjat oleh genderang perang yang ditabuh Burung Pelatuk.
Padahal situasi di hutan tampak aman-aman saja. Jadi bukan saya yang salah, Tuanku. Burung Pelatuk itu yang salah."
Karena Raja ingin tahu pangkal balanya, Burung Pelatuk pun dipanggil menghadap Raja.
"Hai Burung Pelatuk, dalam keadaan aman tentram begini, kenapa kamu membunyikan genderang perang? Lihatlah, Kijang pun jadi ketakutan karenamu, dan ia pun jadi menginjak anak Berang-Berang hingga mati."
"Wahai Tuanku," kata Burung Pelatuk, "Saya membunyikan genderang perang karena saya lihat Ikan Baung ramai-ramai membawa tombak hilir mudik.
Tombaknya pun ada tiga sekali bawa. Bagaimana saya tidak takut, Tuanku. Saya kira mereka akan berperang di bawah sana."
"Oooh, begitu?" "Benar, Tuanku. Jadi, bukan saya yang salah. Ikan Baung itulah yang salah." Ikan Baung pun dipanggil menghadap Raja, lalu ditanya,
"Hai Ikan Baung, kenapa kamu hilir mudik di sungai membawa senjata? Gara-gara kamu membawa senjata, Burung Pelatuk jadi membunyikan genderang perang."
"Maaf, Tuanku," jawab Ikan Baung. "Saya membawa senjata karena saya curiga melihat kepiting. Kepiting itu berjalan miring sambil mengendap-ngendap.
Lagaknya seperti mata-mata musuh, Tuanku. Karena itulah kami berjaga-jaga. Jadi, bukan kami yang salah, Tuanku. Kepiting itulah yang salah."
Maka, Kepiting pun ikut dipanggil menghadap Raja. "Hai Kepiting, kenapa kamu berjalan miring sambil mengendap-endap?
Apa yang ingin kamu tengok? Apakah kamu telah menjadi mata-mata bagi musuh?"
"Wahai Tuanku Raja," jelas Kepiting. "Saya berjalan miring begini karena saya penasaran dengan Siput.
Saya lihat ia ke mana-mana selalu membawa rumahnya. Walaupun berat, ia tetap membawa rumahnya. Jadi, bukan saya yang salah, Tuanku. Siput itulah yang salah."
Siput pun dipanggil pula menghadap Raja. "Hai Siput, kenapa kamu ke mana-mana selalu membawa rumah? Bukankah rumahmu itu berat?"
tribunjateng.com
TribunEvergreen
dongeng sebelum tidur
dongeng pengantar tidur
dongeng bahasa indonesia
dongeng fabel
Kecelakaan Maut, Sopir Avanza Kabur Tinggalkan Mobilnya Setelah Tabrak Bayi 3 Bulan Hingga Tewas |
![]() |
---|
Polemik TPA Ilegal di Brown Canyon, Wali Kota Semarang akan Temui Pemkab Demak |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Kecelakaan di Depan Kantor Pengadilan Agama Kudus, Pemotor Tabrak Pejalan Kaki |
![]() |
---|
Polisi di Kudus Tak Melarang Masyarakat Mengibarkan Bendera One Piece |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Komjen Pol Dedi Prasetyo Jabat Wakapolri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.