Pertamina Perkuat Keahlian Operator SPBU! Siap Tanggulangi Keadaan Darurat dengan Pelatihan Khusus
Pertamina Patra Niaga JBT latih operator SPBU tanggulangi keadaan darurat lewat pelatihan APAR rutin.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) semakin memperkuat keterampilan dan kesiapan operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam menghadapi keadaan darurat melalui program Training Of Trainer (TOT). Program ini diselenggarakan dalam dua batch pada Selasa hingga Rabu (20-21/8/2024), dan diikuti oleh operator serta pengawas SPBU dari wilayah Sales Area (SA) Semarang.
Penguatan Kesiapsiagaan: Fokus pada Tindakan Cepat dan Tepat
Menurut Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, pelatihan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali pengetahuan yang sebelumnya telah diberikan kepada para operator, serta menindaklanjuti hasil investigasi insiden yang pernah terjadi. Dengan meningkatkan kesadaran akan aspek kesehatan dan keselamatan kerja, Pertamina Patra Niaga berharap dapat meminimalisir risiko insiden di SPBU.
“Sosialisasi ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan kesiapsiagaan tanggap darurat di area SPBU. Dengan begitu, kami dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," ujar Brasto dalam pernyataannya pada Kamis (22/8/2024).
Pelatihan APAR: Dari Teori ke Praktik Langsung di Lapangan
Pelatihan ini tidak hanya mencakup pemaparan teori, tetapi juga latihan praktik penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dengan api nyata. Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pemaparan yang berlangsung di Hotel Neo Candi Semarang dan sesi praktik yang dilakukan di Lapangan Tenis Kantor Unit Regional Jawa Bagian Tengah.
Officer II Health, Safety, and Environment (HSE) Marketing Support Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Rifandi, menjelaskan bahwa pelatihan ini rutin diadakan setiap tahun dengan sekitar 8 hingga 10 batch. “Materi pelatihan meliputi pelayanan kepada konsumen dan potensi bahaya di SPBU, yang disampaikan oleh tim HSE. Ini penting untuk menambah pengalaman operator dalam menangani situasi darurat,” jelas Rifandi.
Manfaat Pelatihan: Perspektif Langsung dari Peserta
Vivit Mei Susanti, seorang peserta pelatihan dari SPBU 44.581.09 Desa Kradenan, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi pekerja SPBU yang sehari-harinya bekerja dengan bahan yang mudah terbakar. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami bekerja dengan bahan yang berisiko, sehingga keahlian dalam menanggulangi keadaan darurat sangat diperlukan. Bahkan, cleaning service di SPBU juga perlu memahami pengetahuan ini,” ungkap Vivit.
Pertamina Patra Niaga: Komitmen pada Keselamatan dan Keamanan
Pertamina Patra Niaga JBT berharap bahwa pelatihan ini bisa dilakukan secara rutin, setidaknya setiap enam bulan, untuk memastikan bahwa semua operator tetap siap dalam menghadapi situasi darurat. Dengan pelatihan yang berkelanjutan, Pertamina Patra Niaga ingin memastikan bahwa setiap SPBU memiliki standar keamanan yang tinggi dan siap menghadapi berbagai potensi bahaya.
Persoalan Sampah Belum Usai Setelah Penutupan TPA Ilegal Rowosari, Ini Upaya Pemkot Semarang |
![]() |
---|
Health & Wellness Expo 2025 di Mall Ciputra Semarang Sampai 5 Oktober, Ada Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Kamis 2 Oktober 2025, Turun Rp 2.000 Per Gram |
![]() |
---|
PSIS Hari Ini, Live Hasil Skor PSIS Semarang Vs Barito Putera, Update Klasemen Timur |
![]() |
---|
Dinas Pendidikan Kota Semarang Sebut Siapkan Pembinaan Cegah Bullying di Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.