Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Semarang Mulai Alami Kekeringan, Rowosari Tembalang Masih Jadi Langganan

Beberapa wilayah mulai mengalami kekeringan di Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah, seperti contoh di Rowosari Kecamatan Tembalang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
PEMKOT SEMARANG
Petugas BPBD Kota Semarang dropping air bersih di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kamis (22/8/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kekeringan mulai melanda Kota Semarang.

Ada sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan.

Pengiriman air bersih ke lokasi kekeringan dilakukan BPBD Kota Semarang untuk membantu warga setempat. 

Kalakhar BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, ada beberapa wilayah yang mengalami kekeringan di ibu kota Jawa Tengah ini, seperti Rowosari Kecamatan Tembalang, Wonosari Kecamatan Ngaliyan, Jabungan Kecamatan Banyumanik, dan Cepoko Kecamatan Gunungpati. 

Sejauh ini, pendistribusian air bersih ke wilayah kekeringan sudah sebanyak 64 tanki. 

Baca juga: UPDATE Kericuhan Aksi Demo Revisi UU Pilkada di Semarang, Belasan Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca juga: Gerindra Ambil Posisi Wakil di Pilwakot Semarang 2024, Diumumkan Besok Jumat, Siapakah Dia?

"Pagi ini, ada kepedulian dari stakeholder."

"Ini CSR dari Purna Bhakti Inspektorat Pemprov Jateng."

"Ada dua tanki di Rowosari."

"Akan berlanjut dua tanki di wilayah Ngaliyan," sebut Endro P Martanto kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/8/2024). 

Pihaknya membuka diri bagi stakeholder yang ingin menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan di Kota Semarang.

Pasalnya, penanganan kekeringan tidak cukup hanya mengandalkan APBD. 

Endro P Martanto menyebut, pagu air bersih diterima BPBD Kota Semarang tahun anggaran 2024 sebesar Rp20 juta.

Menurutnya, anggaran itu hanya cukup untuk 100 tanki atau sekira 6 juta liter air bersih. 

"Sekarang sudah terserap 64 tanki."

"Kekuatan stok tinggal 36 tanki."

"Kami membuka diri monggo yang mau CSR."

"Kami atas nama Pemkot Semarang siap kapanpun memfasilitasi, mendampingi terutama daerah sampai saat ini tingkat kekeringan terjadi," terangnya. 

Endro menyebut, berdasarkan laporan dari Lurah, memang ada enam titik yang kekurangan air bersih.

Namun, tercatat ada empat wilayah yang selalu terjadi kekeringan dari tahun ke tahun.

Seperti contohnya di Rowosari, Kecamatan Tembalang. 

Kekeringan di Rowosari disebabkan karena sumber air kesulitan untuk masuk baik sumur artetis maupun PDAM. 

"Kami kroscek dengan Lurah setempat yang beberapa kali koordinasi dengan PDAM."

"Kuota dari pelanggan yang didapat belum memenuhi syarat, sehingga PDAM belum masuk," jelasnya. 

Pihaknya sudah berkomunikasi melalui tokoh masyarakat.

Baca juga: Badan Kesbangpol Bentuk Tim Terpadu Oke Gas Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Semarang

Baca juga: Alhamdulillah Rampung, Program TMMD Sengkuyung Tahap III di Rowosari Semarang, 15 RTLH Sudah Direhab

Diakuinya, memang perlu memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat mengingat penyambungan PDAM membutuhkan biaya. 

Pihaknya pun sempat berpikir untuk menggunakan sumur bor agar wilayah Rowosari tidak terjadi kekeringan

"Nampaknya ada tempat di sini ada yang tidak memenuhi kelayakan untuk artetis, ada gasnya."

"Ada tempat-tempat yang tidak mememuni uji kelayakan air bersih," ungkapnya. 

Menurut Endro P Martanto, kekeringan saat ini tidak lebih parah dibanding tahun lalu.

Namun, ini masih awal musim kering.

Puncaknya diprediksi pada pekan kedua September 2024. 

"Ini belum puncak, tapi memasuki masa darurat kekeringan," katanya. 

Warga Rowosari, Busro mengatakan, mendapat bantuan air bersih setiap tiga atau emapt hari.

Bantuan itu untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan bersih-bersih lainnya.

Sementara, untuk konsumsi minum, dirinya membeli air galon. 

"Kalau tidak ada distribusi, kami ngangsu, kesulitan semua."

"Kekeringan disini sudah lama," ucapnya. (*)

Baca juga: Habiburokhman Dilempari Botol dan Diteriaki! Massa Demo di Depan DPR Semakin Memanas

Baca juga: MASIH Misteri, Separo Tubuh Jenazah Kasni Pencari Rumput Warga Brebes Belum Ditemukan

Baca juga: Lazisnu Banyumas Salurkan Bantuan Pendidikan Rp31,2 Juta untuk 25 Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto

Baca juga: TMMD Sengkuyung Sukses Ubah Wajah Desa Tempurejo, Jalan Mulus dan Rumah Layak Huni Jadi Kenyataan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved