Potensi Ekonomi Menguat, Mahasiswa Unnes Bantu Petani Rimpang di Kendal Kembangkan Olahan Kopi 

"Kami bekerja sama dengan Sido Muncul juga, ini proses pengajuan ijin edar. Sementara ini produksi di rumah warga," bebernya.

Tribun Jateng sempat mencicipi kopi olahan ramuan rimpang tersebut. Sensasi rempah langsung terasa hangat di tubuh, yang dipadukan dengan rasa kopi khas Desa Pagertoyo.

Diterangkan lebih lanjut, 1 kemasan sachet kopi olahan rimpang berisi 200 gram dengan kandungan kopi sekitar 20 persen. Sisanya, merupakan campuran rimpang dan gula pasir.

"Pernah anak-anak kami minta untuk cicipi, ada yang bilang terasa sensasi rempah dibanding kopi. Kemudian kita olah lagi bahan-bahannya agar rasa kopi tak larut dalam rimpang," tuturnya.

Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Unnes, Sri Ratna Rahayu mendukung penuh upaya mahasiswanya dalam berinovasi mengolah rimpang. 

Menurutnya, program ini bisa membuat petani Desa Pagertoyo bisa memproduksi rimpang menjadi olahan produk bernilai jual.

"Ini merupakan program PPK Ormawa dari Kemendikbud pusat, alhamdulillah temen-temen Himafarsi ini berhasil memenangkan kompetisi ini yang kemudian diaplikasikan ke masyarakat," terangnya.

Ia berharap, keberhasilan ini akan menjadi cambuk semangat mahasiswa di Fakultas Kedokteran dalam mengembangkan ilmu terapan agar bermanfaat di masyarakat. 

"Semoga teman-teman lain di Fakultas Kedokteran tidak patah semangat untuk terus berinovasi dan berkompetisi," tandasnya. (ags)