Berita Jakarta
Putra Mantan Menteri Orde Baru Patah Tulang Hidung dalam Unjuk Rasa Kawal Putusan MK
Putra mantan menteri era Orde Baru, Iqbal Ramadhan, mengalami patah hidung saat unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Putra mantan menteri era Orde Baru, Iqbal Ramadhan, mengalami patah hidung saat unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Iqbal yang juga asisten pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta itu dijambak dan ditendang oleh aparat, saat ia diamankan dalam unjuk rasa. Selain patah tulang hidung, Iqbal juga mengeluhkan rasa sakit di ulu hati dan kepala
“Ada yang menarik (menjambak) rambut saya dari belakang dengan kencang," ungkap Iqbal, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8).
Iqbal menduga, aparat yang menjambaknya adalah seorang anggota TNI karena yang bersangkutan memakai baju loreng. Kemudian, aparat itu berkali-kali memukul hingga menendangnya.
“Terus kepala saya sempat dipukul pakai pentungan sama si baju loreng. Terus, kepala saya sempat dipukul, habis itu kuping saya ditonjok satu kali. Ya saya bilang, 'jangan pakai kekerasan dong!'. Tidak lama berselang, kakinya ke muka saya. (Saya) ditendang,” jelas Iqbal.
Kepada aparat baju loreng tersebut, Iqbal sempat mengeluh kesakitan. Alhasil, dia langsung digelandang ke arah salah satu ruangan yang berada di gedung DPR/MPR RI.
“Sepanjang perjalanan ke pos yang ruangan pos, saya mendapatkan berbagai banyak kekerasanlah. Perut saya dipukul, muka saya dipukul lagi. Iya, saya bersama kawan demonstran yang lain," kata mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Al Azhar tersebut.
Iqbal mengaku, bersama delapan demonstran lain yang turut ditangkap oleh aparat pada saat itu.
"Ada beberapa yang enggak (dapat kekerasan dari aparat), tapi ada beberapa yang mendapati hal yang sama kayak saya. Ada yang lebih parah malah. Kepalanya bocor, terus dijahit. Jadi darahnya itu nempel (membekas) ditembok," ungkap dia.
Iqbal tidak mengetahui apa yang dialami oleh demonstran yang turut ditangkap lalu digiring ke dalam salah satu ruangan dengannya. Saat ditanya mengenai deskripsi ruangan tersebut, Iqbal mengaku tidak mengingatnya.
"Aduh saya enggak ingat. Soalnya posisi saya ditarik, dipukul-pukul," ucap Iqbal.
Akibat kejadian ini, Iqbal mengalami patah tulang pada hidung hingga mengeluarkan banyak darah dan memar di bagian kepala dan ulu hati akibat pukulan. Walau begitu, Iqbal tak bisa memastikan penyebab patah tulang pada hidungnya itu.
"Saya sebenarnya enggak terlalu lihat ya. Tapi, yang saya ingat, kalau bukan sepatu yang melayang ke muka saya, ya pukulan," kata eks-Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Al Azhar tersebut.
"Ya saya sebenarnya sudah black out, Mas. Posisi itu saya sudah bingung mau ngapain. Malamnya saya dan yang lain dibawa ke Polda Metro Jaya," lanjutnya.
Sebagai informasi, polisi menangkap sebanyak 301 orang yang turut dalam aksi demonstrasi Kawal Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Tolak Revisi Undang-undang Pilkada, pada Kamis (22/8).
Misteri Buku Diplomat Pertama di Kasus Kematian Diplomat Kemlu ADP |
![]() |
---|
Kronologi Satpam Tri Agus Gagalkan Jambret Rp 300 Juta di Depok, Bertaruh Nyawa Demi Warga |
![]() |
---|
Angkatan Laut Indonesia Peringkat 4 Terkuat Dunia 2025, Ungguli Inggris dan Perancis |
![]() |
---|
Kronologi Polisi Dihajar Sopir Pikap ODOL di Tol Dalam Kota Jakarta, Nyaris Kecelakaan Fatal |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Naik ke Penyidikan: Polda Metro Ambil Langkah Tegas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.