Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Revisi UU Pilkada

Kena Prank! Aparat Polda Jateng Sudah Jaga Ketat DPRD Jateng, Massa Malah Beralih ke Lokasi Lain

Viral mahasiswa prank kepolisian yang tengah menjaga ketat Gedung DPRD Jateng, rombongan massa malah berpindah lokasi unjuk rasa di DPRD Semarang.

|
Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana di sekitar Gedung Berlian Kantor DPRD Provinsi Jateng cukup memanas.

Sejumlah pasukan nampak siaga di beberapa titik.

Selain petugas, kendaraan lapis baja juga disiagakan.

Baca juga: 146.654 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan Pilkada 2024

Tak lama gelombang massa datang berarakan.

Massa tersebut merupakan gabungan mahasiswa dan para aktivis.

Mengendarai sepeda motor, massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Menggunakan (Geram) melintas di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng.

Gerbang Gedung DPRD Provinsi Jateng pun dijaga ketat.

Kawat berduri juga terpasang di samping di Gedung Berlian.

Sejumlah jalan jaga ditutup oleh petugas kepolisian.

Meski pasukan dari Polda Jateng telah bersiap, namun massa hanya melintas.

Hal tersebut membuat bingung petugas yang telah bersiap.

Bahkan para petugas menunggu cukup lama di posisi semula.

Hampir satu jam para petugas menunggu datangnya massa aksi.

Di tengah penantian, terdengar suara radio komunikasi yang dibawa oleh petugas.

"Massa tidak kembali, mereka mengarah ke Pemkot Semarang," ucap seseorang melalui radio komunikasi tersebut, Senin (26/8/2024) siang.

Kondisi itu membuat pasukan yang telah bersiap kebingungan.

Truk hingga kendaraan lapis baja pun langsung putar balik untuk diarahkan ke Pemkot Semarang.

"Ayo cepat! segera naik ke mobil," teriak lantang satu di antara anggota Polda Jateng yang ada di lokasi.

Pasukan tersebut langsung meninggalkan lokasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Meski demikian kawat berduri masih terpasang di samping Kantor DPRD Provinsi Jateng.

Sebelumnya, massa bergerak dari UIN Walisongo Kota Semarang.

Ratusan massa tersebut melakukan konvoi dan memenuhi jalanan Kota Semarang menuju Kantor DPRD Provinsi Jateng.

Dijelaskan M Ridho Amrullah, satu di antara peserta aksi, massa yang berangkat dari UIN Walikota mencapai 400-500 orang.

Meski demikian ia berujar jumlah tersebut akan bertambah karena berbagai kampus mengikuti aksi tersebut.

"Kalau estimasi dari Geram lebih dari 1.000 oramg mengikuti aksi hari ini," ucapnya saat ditemui awak media di UIN Walisongo.

Menurutnya mahasiswa dari 8 kampus ri Kota Semarang bergabung dalam aksi untuk mengawal PKPU Pilkada.

Selain itu, ia berujar aksi tersebut bertujuan menolak revisi UU Polri/TNI dan perampasan aset.

Pasalnya hal tersebut merampas ruang hidup masyarakat seperti yang terjadi di Kendeng, Demak hingga Jepara.

"Tapi poin paling penting adalah massa menuntut Jokowi turun," tegasnya.

Dilanjutkannya, skema awal aksi untuk menduduki Gedung DPRD Provinsi Jateng.

Baca juga: Achmad Afzan Arslan Djunaid Terima Rekom dari PDIP Maju Pilkada Kota Pekalongan

Hal terpaksa dilakukan lantaran, ia menganggap negosiasi atau audensi sudah sering diakukan.

Dipaparkannya, tim kesehatan dari beberapa universitas juga diturunkan dalam aksi.

"Ada nakes yang diterjunkan dari Unisulla. Kami juga imbau peserta aksi bawa odol sebagai antisipasi jika gas air mata ditembakkan. Selain itu mobil darurat juga telah kami siapkan," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved