Berita Nasional
Megawati Sebut Pengangkatan Kapolri Listyo Sigit Merusak Tatanan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri juga menyindir perihal tatanan yang dirusak karena pengangkatan Kapolr
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri juga menyindir perihal tatanan yang dirusak karena pengangkatan Kapolri yang melompat angkatan.
Menurut Megawati, pengangkatan Listyo Sigit sebagai Kapolri melewati lima angkatan di atasnya.
Sehingga, hal seperti itu berpotensi merusak tatanan pemilihan pimpinan di Polri.
“Jangan dibilang saya provokator atau fitnah. Kayak Pak Sigit (Listyo Sigit) kalau supaya tahu berapa yang dilewati? Lima. Kalau enggak percaya tanya gitu aja, lima angkatan,” kata Megawati di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).
"Bayangkan, lah yang ini (lima) apa enggak mikir ya dalam batinnnya. Nah itu perikemanusiaan tahu adik-adik. Iya dong, itu keadilan. Bayangkan orang udah nunggu, nunggu, tahu-tahu ciung tek (yang diangkat angkatan bawahnya),” ujarnya lagi.
Namun, Presiden ke-5 RI ini mengatakan, Kapolri Listyo Sigit tidak perlu marah dengan perkataannya tersebut. Sebaliknya, harus sadar karena yang dikatakannya adalah kebenaran.
“Jangan ini loh Pak Sigit, itu kebenaran loh. Oh iya, abis saya mau ngomong sama dia enggak diterima-terima, ya ini aja sekarang aku ngomong. Sadar, jangan benci sama saya. Ini kebenaran, kamu seharusnya sebagai orang muda harusnya apa, harus mikir juga dong senior-senior kamu,” kata Megawati.
Dia pun meminta agar tatanan pengangkatan harus diikuti. Meskipun, kenaikan pangkat memang harus mengikuti prestasi.
Hanya saja, menurut Megawati, dalam pelaksanannya tetap harus memperhatikan asas keadilan.
“Kan maunya saya, ya sudah ikuti dong, ikuti aturan. Jangan begitu (lompati angkatan), ini kan merusak peraturan tata, bayangkan dong.
Terus sudah begitu, yang sudah belajarnya sama, aku kan tahu kayak di akademi kayak apa, itu. Kan setelah itu memang ada persaingan tapi kan persaingan itu seharusnya berkeadilan,” ujarnya.
“Siapa yang bagus ya perlu naik pangkat. Siapa yang enggak, ya udah memble diem tapi kan enggak begitu cara begini (lompat angkatan), inikan merusak tatanan loh. Saya sampai sini (mengelus dada) karena saya loh yang sampai saya bilang berulang kali, saya loh yang memisahkan Polri sama TNI,” kata Megawati lagi.
Sebelumnya, Megawati mengatakan, hingga saat ini Kapolri belum juga menerima permintaannya untuk bertemu tersebut.
“Saya sudah bilang mau ketemu Kapolri saja, sampe hari ini saja enggak diterima, ya biarin dah,” ujarnya.
Padahal, dia mengaku hanya ingin bertanya perihal status dirinya dan kader-kader PDI-P sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sehingga seharusnya berhak mengikuti kontestasi politik di Tanah Air.
Waspada Ancaman Scam! Ada 225.281 Laporan Penipuan Digital dengan Kerugian Capai Rp 4,6 Triliun |
![]() |
---|
Dorong Investasi Berkeadilan, Kemenham Jateng Gelar Penguatan HAM bagi Pelaku Usaha |
![]() |
---|
Siapakah Otak Penyiraman Air Keras Terhadap Ropiati? Polisi: Pelaku Eksekutor Tidak Kooperatif |
![]() |
---|
Sosok Afrizal, Jualan Jagung Bakar Supaya Bisa Berangkat Jadi Paskibraka Nasional |
![]() |
---|
Semangat 80 Tahun Merdeka: Kanwil Kemenham Jateng Gelar Upacara Bersama Penuh Makna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.