Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Guci Sakral Berusia 3.500 Tahun di Museum Israel Hancur Ditabrak Bocah 4 Tahun

Hingga pada suatu hari, guci sakral itu secara tidak sengaja ditabrak oleh seorang anak berusia empat tahun awal minggu ini.

Kompas.com/Istimewa
Guci langka dari zaman perunggu, yang sejarahnya sudah ada sejak setidaknya 3.500 tahun yang lalu, telah lama menghiasi pintu masuk Museum Hecht di Haifa, Israel. Pekan ini guci tersebut dipecahkan secara tak sengaja oleh anak kecil. (Museum Hecht) 

TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV - Sebuah guci langka di Museum Hecht di Haifa, Israel, hancur.

Guci dari zaman perunggu, yang sejarahnya sudah ada sejak setidaknya 3.500 tahun yang lalu, telah lama menghiasi pintu masuk Museum Hecht.

Museum ini menawarkan pengunjung pandangan dekat pada artefak utuh yang diyakini telah ada sebelum Raja David dan Raja Solomon, tokoh suci dalam keyakinan Israel.

Baca juga: Turis India Hilang Ditelan Trotoar Kuala Lumpur, 5 Hari Belum Ditemukan Tim SAR

Hingga pada suatu hari, guci sakral itu secara tidak sengaja ditabrak oleh seorang anak berusia empat tahun awal minggu ini.

"Reaksi awal saya adalah penyangkalan," kata ayah dari anak kecil itu kepada Guardian. "Saya tidak percaya anak saya yang melakukannya."

Putranya penasaran untuk melihat apakah ada sesuatu di dalam toples tersebut, yang diduga digunakan untuk membawa perbekalan lokal seperti anggur dan minyak zaitun.

Karena museum ini memiliki tradisi membuat artefaknya dapat diakses semaksimal mungkin, menghindari etalase kaca dan pembatas, anak berusia empat tahun itu berhasil meraih toples tersebut. 

"Ia menarik toples itu sedikit ... begitulah toples itu terbalik dan jatuh", kata ayahnya.

Anak laki-laki itu, yang diliputi rasa takut, mulai menangis. Orang tuanya mengamati potongan-potongan yang berserakan di lantai, berusaha keras mencari cara terbaik untuk menangani situasi tersebut. 

"Awalnya, saya terkejut," kata ayahnya, Alex. "Lalu saya merasa sedikit marah padanya."

Setelah dia dan istrinya menenangkan anak itu, keluarga itu mendatangi seorang penjaga keamanan untuk mengakui apa yang telah terjadi.

Namun, mereka tidak menduga apa yang akan terjadi selanjutnya. 

“Alih-alih memberikan denda atau hukuman, mereka malah mengundang kami untuk berkunjung lagi,” kata Alex.

Kali ini kunjungan tersebut akan mencakup tur terorganisir, dalam upaya untuk memberi pengalaman keluarga sebelumnya di museum, kata direktur museum, Inbal Rivlin.

“Ada beberapa kasus di mana barang-barang pajangan sengaja dirusak, dan kasus seperti itu ditangani dengan sangat serius, termasuk melibatkan polisi. Namun, dalam kasus ini, situasinya tidak demikian. Guci itu secara tidak sengaja dirusak oleh seorang anak kecil yang sedang mengunjungi museum, dan tanggapannya akan sesuai dengan itu.”

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved