Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Tewas di Kos Semarang

Menko PMK Dukung Polisi Turun Tangan Tangani Kasus Dugaan Perundungan Mahasiswi PPDS Undip

Menko PMK Muhadjir Effendy juga angkat suara terkait persoalan itu. Pihaknya mendukung upaya penanganan yang dilakukan jajaran kepolisian.

Editor: Muhammad Olies
IST
Isi Buku Harian dr.Aulia Risma Mahasiswi PPDS Undip Tewas di Kos Semarang: Aku Tidak Sanggup Lagi 

TRIBUNJATENG.COM - Peristiwa meninggalnya mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Undip Semarang, Dokter Aulia Risma Lestari direspon berbagai kalangan. Mulai dari paguyuban warga Tegal, Polda Jateng, Kementrian Kesehatan hingga Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Menko PMK Muhadjir Effendy juga angkat suara terkait persoalan itu. Pihaknya mendukung upaya penanganan yang dilakukan jajaran kepolisian.

Menurut Muhadjir Effendy, saat ini polisi telah mengantongi bukti awal dugaan bullying yang dialami Aulia Risma Lestari yang tengah menempuh pendidikan PPDS di RSUP dr Kariadi Semarang.

Muhadjir menyebut, pihak kepolisian telah menindak kasus dugaan bullying yang dialami dr Aulia tersebut.

 Nantinya polisi juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena telah ditemukan bukti-bukti awal.

"Persoalannya sudah ditangani oleh pihak Kepolisian. Dan pihak kepolisian akan bertindak, akan melakukan pemeriksaan karena sudah ditemukan bukti-bukti awal," kata Muhadjir dilansir Kompas.com, Senin (2/9/2024).

Baca juga: Jutaan Warga Tegal di Jabodetabek Dukung Menkes Usut Tuntas Kasus Dokter Aulia PPDS Undip 

Baca juga: Dekan Kedokteran Undip Persilakan Investigasi Terkait Dugaan Perundungan Mahasiswa PPDS

Menko PMK Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja di WOnosobo, Rabu (21/8/2024).
Menko PMK Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja di WOnosobo, Rabu (21/8/2024). (Diskominfo Wonosobo)

Lebih lanjut Muhadjir meminta semua pihak untuk mempercayakan kasus dugaan bullying di PPDS Undip ini kepada kepolisian.

Selain itu Muhadjir juga meminta publik untuk tak mempercayai isu-isu yang berkembang liar di media sosial.

Karena kasus dugaan bullying PPDS Undip ini masih dalam tahap pemeriksaan.

"Percayakanlah dalam proses-proses ini oleh pihak yang berwajib."

"Jadi jangan termakan oleh isu, oleh medsos, mana yang salah dan mana yang tidak salah gitu, ya. Nanti biar diperiksa lebih seksama dan lebih cermat," tegas Muhadjir.

Muhadjir menambahkan, menurutnya tidak diperlukan penataan besar-besaran pada rumah sakit atau PPDS itu sendiri.

Namun yang terpenting kini adalah menjaga hubungan antara senior dan junior di setiap organisasi profesi, termasuk kedokteran.

Hubungan senior dan junior ini juga harus berdasarkan standar etika yang telah disepakati bersama.

Agar nantinya tidak ada lagi malapraktik atau perundungan di dalam profesi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved