Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkad 2024

Pengamat Ini Sebut Kotak Kosong di Pilkada Banyumas 2024 Karena Ulah Keputusan Elit Bukan Rakyat

Koalisi partai besar hanya mengusung satu orang calon, yaitu Sadewo - Lintarti di Banyumas dianggap sebagai keputusan elit bukan keputusan masyarakat.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI Koalisi Rakyat Banyumas
ILUSTRASI Koalisi Rakyat Banyumas saat bertemu dan akan memenangkan kotak kosong dalam Pilkada Banyumas 2024, Selasa (3/8/2024). 

Dengan dinamika elit politik menjadi suatu kejenuhan yang tidak disukai oleh masyarakat. 

Baca juga: Terancam Gagal Panen, Petani Ajibarang Banyumas Sebut Susah Air Bikin Tanaman Padi Makin Layu

Baca juga: MAKIN Masif Ajakan Pilih Kotak Kosong di Pilkada Banyumas 2024, Bawaslu: Boleh-boleh Saja

Apalagi dilakukan oleh berbagai partai politik mulai dari aliran kiri dan kanan. 

Membaca Banyumas dapat pula dari sudut pandang etika politik. 

Wujud etika politik di Banyumas dianggap sebagai cara yang sama seperti yang dilakukan oleh elit politik nasional, sehingga muncul tidak respect dari masyarakat dengan cara-cara seperti itu. 

Dengan adanya satu pasangan calon, sejumlah ormas dan gabungan partai non parlemen membentuk gerakan dukungan memilih kotak kosong

"Saya tahu ada partai non parlemen gabung dengan hal itu." 

"Karena hanya ada satu pasangan calon, muncul barisan masyarakat dari kalangan ormas hingga partai non parlemen membuat gerakan dukungan kotak kosong," terangnya. 

Dia menjelaskan, memang betul kotak kosong adalah bagian dari demokrasi, ada ruang pilihan-pilihan dan sah secara hukum. 

Namun yang patut disesalkan sekarang adalah bagaimana proses kaderisasi di partai.

"Perlu adanya managemen tidak lagi urusan isi tas semata."

"Sebetulnya banyak yang mau maju tapi karena syaratnya itu ditambah rekomendasi berada di level DPP," katanya.

Ada kecenderungan muncul kekecewaan warga Banyumas saat ada ruang kontestasi kenapa tidak digunakan. 

"Dan ini yang menurut kami kecewa, saat ada kesempatan syarat 6,5 persen tidak digunakan." 

"Kemudian menjadi kekecewaan dan akhirnya menggalang dukungan dari ormas dan partai non parlemen soal kotak kosong," imbuhnya. 

Nuansa politik di Banyumas seakan oligarki sekali dan para elit politik hanya mementingkan kepentingan pribadi. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved