Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Warga Desa Tambaksari Cilacap Adakan Tradisi Sedekah Kupat, Sudah Ada Sejak Abad 16

Sejak pagi hari ratusan warga dusun Tambleg, desa Tambaksari, kecamatan Wanareja, Cilacap berkumpul

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Pingky Setiyo Anggraeni
Ratusan warga dusun Tambleg, desa Tambaksari, kecamatan Wanareja, Cilacap saat melakukan prosesi adat sedekah kupat di perbatasan desa. Rabu (4/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Sejak pagi hari ratusan warga dusun Tambleg, desa Tambaksari, kecamatan Wanareja, Cilacap berkumpul di perbatasan desa. Rabu (4/9/2024).


Mereka berkumpul bukan untuk berdiskusi ataupun melihat pertunjukan, namun mereka akan mengikuti prosesi adat sedekah kupat.


Tradisi sedekah kupat sendiri merupakan tradisi turun temurun masyarakat sunda Cilacap yang hingga saat ini masih tetap lestari.


Diketahui tradisi ini hanya ditemukan di tiga kecamatan di wilayah Cilacap barat yakni di kecamatan Majenang, Wanareja dan Dayeuhluhur.


Adapun tradisi sedekah kupat bermula pada abad ke-16, ketika pasukan Prabu Siliwangi yang akan berperang melawan pasukan Kerajaan Demak melintasi ketiga daerah ini.


Konon, masyarakat setempat saat itu memberikan ketupat kepada rombongan dari tanah pasundan sebagai perbekalan.


Selanjutnya, tradisi ini terus dilakukan oleh masyarakat setempat hingga saat ini.


Kepala Dusun Tambleg, Kaspan menuturkan bahwa tradisi sedekah kupat ini juga sebagai cara bagi masyarakat dusun Tambleg untuk berbagi dengan sesama.


Sedekah kupat juga dipercaya dapat menjadi tolak bala atau menolak berbagai marabahaya.


"Dengan kebersamaan dan kegotongroyongan kita saling berbagi ketupat, dengan berbagi ketupat kita bersedekah, dengan bersedekah kita berniat didalam hati untuk menolak bala," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com


Tradisi sedekah kupat di dusun Tambleg desa Tambaksari ini rutin digelar setiap tahunnya yaitu di hari rebo wekasan atau rabu terakhir di bulan Safar.


Dalam acara prosesi adat sedekah kupat, pada pagi hari sekira pukul 06.30 WIB dengan berpakain serba hitam kaum laki-laki di desa Tambaksari datang ke perbatasan desa.


Masing-masing dari mereka membawa kupat dari rumah yang kemudian disampirkan ke sebuah palang bambu yang disiapkan.


Kemudian mereka duduk di jalan perbatasan desa sembari mengikuti berbagai prosesi adat yang dipimpin oleh sesepuh adat disana.


Setelah prosesi adat selesai, kemudian dilanjutkan makan bersama dengan kupat dan lauk yang dibawanya dari rumah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved