Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Tewas di Kos Semarang

Dekan FK Undip Kini Juga Akui Adanya Perundungan di PPDS: Sistematik dan Kultural, Tak Cuma Sekali

Yan Wisnu Prajoko akhirnya juga mengakui adanya praktik perundungan yang menimpa para mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
Dekan FK Undip Semarang, dr Yan Wisnu Prajoko. 

Keluhan almarhumah soal jam kerja, lanjut dia, sepenuhnya mengikuti sistem pelayanan rumah sakit karena sebagai mahasiswi PPDS sedang praktik di rumah sakit.

"Kami tidak tahu persis hal tersebut," ungkapnya.

Kasus perundungan di FK Undip Semarang sebelumnya diakuinya juga pernah terjadi. 

dr Yan mengungkapkan, rentang periode 2021-2023 ada 3 mahasiswa dikeluarkan akibat kasus perundungan

Belum lagi belasan pelaku perundungan lainnya yang hanya diberi sanski skorsing maupun teguran.

"Kasus itu tidak hanya Prodi Anestesi, tetapi macam-macam (prodi)," paparnya.

Baca juga: Misteri Siapa Saja Penerima Uang Setoran dari Dokter Aulia Risma, Ada yang Sampai Rp 225 Juta

Baca juga: Komisi IX DPR RI dan RSUP Kariadi Akui Ada Perundungan dr Aulia Risma Lestari

Ketika pelaku perundungan terhadap dr Aulia Risma Lestari terungkap, dr Yan menuturkan sanski sudah menunggu bagi pelaku. 

Namun sanksi dari kampus berpatokan kepada Intruksi Menteri Kesehatan yang mengatur perundungan.

"Ada sanski ringan, sedang , berat, sampai dikeluarkan itu ada, tinggal melihat kesalahannya," terangnya.

Dokter Onkologi ini mengklaim sebenarnya sudah berusaha untuk menghentikan budaya perundungan melalui surat edaran yang dikeluarkannya pada 25 Maret 2024.

Ada tiga poin yang diatur dalam surat meliputi mitigasi potensi perundungan, kewaspadaan para pejabat kampus terhadap perundungan, dan kewajiban perizinam ketika memobilisasi mahasiswa PPDS.

"Jadi sebetulnya kami ingin mengendalikan potensi-potensi perundungan," dalihnya.

Perawat melintas di depan ruangan anestesi di RSUP Kariadi, Kota Semarang, Jumat (13/9/2024).
Perawat melintas di depan ruangan anestesi di RSUP Kariadi, Kota Semarang, Jumat (13/9/2024). (Iwan Arifianto)

Berharap PPDS Anestesi Undip Segera Dibuka Lagi

Kendati begitu, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat terkait dalam menjalankan proses pendidikan, khususnya kedokteran spesialis. 

dr Yan berjanji bakal melakukan perbaikan dalam proses pendidikan, khususnya dokter spesialis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved