Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Kota Tegal dan UMY Pecahkan Rekor MURI: Skrining Gigi Massal Terbanyak Menggunakan Aplikasi IDCRA

Pemerintah Kota Tegal bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memecahkan rekor MURI atas Skrining Kesehatan Gigi dan Mulut pakai aplikasi IDCRA.

Istimewa Pemkot Tegal
Penyerahan rekor MURI kepada Pemerintah Kota Tegal dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Rumah Dinas Pringgitan Wali Kota Tegal, Jumat (13/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Pemerintah Kota Tegal bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas Skrining Kesehatan Gigi dan Mulut menggunakan aplikasi Indonesian Dental Caries Risk Assesment (IDCRA) dengan peserta terbanyak, Jumat (13/9/2024).

Pesertanya ada sebanyak 1.215 orang yang dilakukan di 12 SD se- Kota Tegal.

Piagam penghargaan diserahkan Perwakilan MURI, Ari Andriani di Rumah Dinas Pringgitan Wali Kota Tegal.

Baca juga: HUT ke-79 TNI AL Pecah Rekor Muri! 74 Ribu Pelajar Se-Indonesia Dapat Makan Bergizi Gratis

Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri mengatakan, penghargaan MURI yang diterima merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa bagi dan Pemerintah Kota Tegal.

Ia berterimakasih kepada UMY khususnya FKG yang telah turun langsung ke masyarakat untuk melakukan pengabdian bakti sosial melalui skrining.

Penghargaan ini merupakan bonus yang luar biasa karena tidak semua bisa tercatat disana.

“MURI itu bonus yang luar biasa karena tidak semua bisa tercatat disana. 

Dari tahun 1990 sampai 2024 selama 34 tahun, rekor yang tercatat ada 11 ribuan. Artinya begitu ketat, untuk bisa tercatat di MURI itu luar biasa,” ujarnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UMY, Edywn Saleh mengatakan, IDCRA awalnya dikembangkan oleh teman-teman mahasiswa sejak tahun 2018.

Aplikasi ini adalah bentuk kepedulian untuk bisa mendeteksi terhadap resiko caries pada anak-anak.

Sebab yang terjadi saat ini, anak-anak ketika bertemu dengan dokter gigi pasti membayangkan giginya akan dicabut atau disuntik. 

Baca juga: SGM Pecahkan Rekor Muri Lewat “Gerakan Minum Susu Bersama Keluarga Terbanyak di 70 Kota”

Oleh karena itu pihaknya mencoba mendatangi anak-anak melalui skrining serta memberi tahu resiko apa yang dimiliki terhadap kesehatan gigi.

"Dari hasil skrining ini akan memunculkan skor bahwa anak tersebut mempunyai resiko tinggi atau tidak terhadap kesehatan giginya. 

Selain itu ada rekomendasi kepada orangtua maupun guru bahwa anak-anak tersebut mungkin memerlukan perhatian khusus," jelasnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved