Berita Kudus
Kemendikbudristek Kemas Edukasi Anti Perundungan Lewat Konten Video Ala Siswa SMPN 5 Kudus
Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turun gunung menyambangi SMPN 5 Kudus
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG COM, KUDUS - Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turun gunung menyambangi SMPN 5 Kudus menjalankan kegiatan "Sobat SMP
Goes to School".
Kedatangan tim Direktorat SMP di Kabupaten Kudus sejak 11-14 September bertujuan mengajak pelajar dan tenaga pendidik di SMPN 5 Kudus untuk mengemas edukasi anti perundungan lewat konten video kreatif, dipadukan dengan aplikasi Siandung Esmaku yaitu Sistem Informasi Anti Perundungan yang dimiliki SMPN 5 Kudus.
Ketua Tim Kerja Publikasi dan Komunikasi Direktorat SMP Kemendikbudristek, Astika Purbasari menyampaikan, program Sobat SMP Goes to School mengajak para pemangku kepentingan penerima manfaat kebijakan program prioritas Kemendikbudristek untuk menyuarakan pesan-pesan positif dalam bentuk media kreatif.
Program tersebut rencananya hanya menyasar 10 sekolah di Indonesia selama 2024. SMPN 5 Kudus menjadi sekolah keenam yang dipilih dari sekian banyak sekolah yang mengusulkan.
Menurut Astika, SMPN 5 Kudus memiliki daya tarik tersendiri dengan aplikasi Siandung yang difungsikan untuk meminimalisir terjadinya kasus perundungan atau bulliying.
Di dalamnya mengedukasi siswa agar lebih berani mengutarakan kepada guru BK apabila mendapatkan tindakan tidak menyenangkan di sekolah. Sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya perundungan karena terdeteksi lebih dini.
"Konsepnya kami buat video inspiratif untuk kami sebarluaskan terkait edukasi anti perundungan. Kami juga lakukan kegiatan diskusi membahas tentang anti perundungan, bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya, sharing bersama sesama siswa," terangnya, Sabtu (14/9/2024).
Astika melanjutkan, program sobat SMP goes to school melibatkan guru dan peserta pendidik. Pesan kebijakan yang dihasilkan dalam bentuk video kreatif bisa disampaikan secara langsung atau melalui media sosial, dengan harapan lebih mudah ditangkap oleh pemangku kepentingan.
Pihaknya juga menggelar program serupa menyasar SMP di Bukittinggi Sumatera Barat dengan tema sekolah inklusi, SMP di Boyolali dengan tema kurikulum merdeka, dan beberapa sekolah lainnya.
"Rencana tahun ini kami target 10 sekolah se-Indonesia program sobat SMP goes to school. Di Kudus SMPN 5 yang keenam," tutur dia.
Astika Purbasari menjelaskan, kegiatan sobat SMP goes to school bagian dari upaya menjalankan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), serta mendukung keberlanjutan manfaat
Kebijakan Merdeka Belajar.
Di dalamnya mengajak dan memberikan pencerahan, penguatan, dan semangat kepada peserta didik untuk berperan aktif pada Organisasi Siswa Intra Sekolah dan keberlanjutan manfaat Merdeka Belajar.
"Di SMPN 5 Kudus, siswa dan tenaga pendidik dilibatkan dalam pembuatan video praktik baik "Bangkitkan Kebersamaan, Lawan Perundungan" dan talkshow "Ngobrol Bareng tentang Bullying"," tambahnya.
Kepala SMPN 5 Kudus, Abdul Rochim mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan diri ke Direktorat SMP Kemendikbudristek berbekal aplikasi Siandung. Sesuai dengan tema yang diangkat Kementerian terkait anti perundungan.
Pihaknya menyambut baik program yang digagas Direktorat SMP dengan membuat movie atau video anti perundungan. Melibatkan 60 siswa kelas 8 dan 9, serta 15 tenaga pendidik di lingkungan SMPN 5 Kudus.
"Ada pembuatan konten prioritas, di samping kita sebagai pemeran, juga belajar. Puncak acar ada talkshow dengan narasumber tiga bintang sobat SMP didatangkan dari Jawa Tengah. Membahas anti perundungan di sekolah, sampai nanti bagaimana langkah pencegahannya," ucapnya.
Pihaknya juga menyambut baik upaya tim dari Direktorat SMP yang melibatkan Siandung masuk dalam isi konten yang dikemas dalam bentuk video kreatif.
Termasuk beberapa ekstrakurikuler sekolah yang unik dan layak untuk diangkat. Seperti Tari Gambyong, angklung, dan band siswa. Dengan harapan, setelah ini nama SMPN 5 Kudus bisa mendunia dengan beragam kegiatan kreatif dan prestasi pelajar di dalamnya.
"Kami juga dibantu mengekspos hal positif yang dimiliki SMPN 5 Kudus untuk dipublikasikan. Terutama terkait aplikasi anti perundungan atau Siandung, mengingat banyaknya kasus perundungan yang terjadi di sekolah. Hasil dari program ini dijadikan sebagai edukasi bersama untuk praktik baik sebagai inspirasi dan motivasi dalam mencegah perundungan," sambung dia. (Sam)
Pemkab Kudus Dorong 132 Koperasi Desa Merah Putih Jadi Gerai Penyalur Hasil Pertanian |
![]() |
---|
9 Atlet Sepak Bola ASTI Kudus Jajaki Tim Papan Atas Liga 1 Elite Pro Academy |
![]() |
---|
Komitmen Hadirkan Data Valid, Pemkab Kudus Luncurkan Satu Data Satu Kata |
![]() |
---|
Tinjau Pos Kamling, Kapolres Kudus Serahkan Dispenser sampai Lampu Senter |
![]() |
---|
Pengajuan WBTB Tradisi Guyang Cekatak Kudus Masih Berproses |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.