Konser SID Ricuh di Pekalongan
Konser Superman Is Dead Ricuh di Pekalongan, Belasan Penonton Terluka
Konser SID yang digelar di Taman Wisata Air Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan pada Sabtu (14/9/2024) malam, dihentikan paksa karena ricuh.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Konser grub band Superman Is Dead (SID) yang digelar di Taman Wisata Air Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan pada Sabtu (14/9/2024) malam, ricuh.
Ricuhnya konser tersebut lantaran ribuan penonton yang tidak mempunyai tiket memaksa masuk lokasi konser dan terlibat aksi dorong dengan petugas keamanan.
Saat itu terjadi lemparan batu, botol miras, batako dari luar tempat konser, sehingga, penonton yang ada di dalam Taman Wisata Air Pantai Kencana berhamburan menyelamatkan diri.
Baca juga: Milad ke-5, Mas Aaf Harap Yayasan Al Azhar Pekalongan Terus Cerdaskan Generasi Penerus
Baca juga: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Desa Sidomulyo Kesesi Pekalongan, Ini Pesan Bupati Fadia
Polisi sempat menghentikan konser grub band Superman Is Dead (SID).
Penghentian konser band punk paling populer di Indonesia itu dilakukan lantaran menimbulkan kericuhan.
Berdasarkan data yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (15/9/2024), penonton yang berada di dalam tempat konser ada sekira 5 ribu orang.
Band tersebut baru menyayangkan tiga lagu.
Pihak kepolisian langsung memhentikan konser tersebut dan dari kejadian ini belasan penonton terluka.
Hal ini membuat kecewa para penonton yang sudah membayar tiket mahal.
Hal itu dikatakan Sanaz (24), penoton yang selamat dari suasana kacau tersebut.
Dia marah dan kecewa terhadap tindakan petugas keamanan yang menghentikan konser secara sepihak, padahal SID baru membawakan tiga lagu.
"Penonton itu pada kecewa, tiket mahal tapi acara dibubarkan tanpa persetujuan orang-orang," kata Sanaz kepada Tribunjateng.com, Minggu (15/9/2024).
Pihaknya menerangkan, tiket yang dijual panitia sebesar Rp150 ribu terlampau mahal.
Sementara banyak penonton yang tidak bisa membeli dan memaksa masuk lokasi.
Dari hal itu, suasana menjadi ricuh dan kacau, sehingga konser akhirnya dibubarkan pada saat lagu ketiga dibawakan.

Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia Jawab Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Atas Raperda Perubahan APBD 2024
Baca juga: Hebat! Pekalongan Berhasil Turunkan Angka Kematian Ibu, Dinkes Siap Jadi Contoh di Jawa Tengah
Dirinya menceritakan, akibat lemparan batu sejumlah penonton yang berada dalam arena konser berusaha keluar, namun malah menjadi korban dan terluka.
Bahkan ada yang harus dievakuasi karena pingsan.
Tidak hanya itu, aksi brutal penonton tak bertiket juga memakan korban dari petugas keamanan.
"Pokoknya mencekam, penonton yang berada di luar mengamuk."
"Sesama penonton juga saling baku hantam, sudah bayar mahal-mahal tapi malah dibubarkan," imbuhnya.
Farida Nur Rizky (30), warga Poncol yang menjadi korban pelemparan batu harus menjalani perawatan di IGD RS Budi Rahayu.
"Kepala istri saya sobek terkena lemparan botol dan harus dijahit sebanyak 5 jahitan," kata M Tri Tunggal (29) suami dari korban.
Dia menjelaskan, saat itu dirinya berusaha membawa istri keluar dari lokasi konser, akan tetapi malah menjadi sasaran pelemparan.
Setelah terkena lemparan di kepala, istri pingsan dan dia berusaha meminta evakuasi dari petugas PMI.
"Kejadiannya cepat sekali, sekira pukul 20.30."
"Pembayaran di rumah sakit Rp509 ribu dan belum mendapatkan ganti rugi dari panitia konser maupun EO."
"Saya berharap, pihak penyelenggara bertanggung jawab," tambahnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. (*)
Baca juga: Satu-satunya Klub Liga 1, Persija Jakarta Ketiban Apes, Didenda Rp20 Juta Akibat Ulah The Jakmania
Baca juga: Ini Daftar 30 Pemain Ikuti TC Timnas U17 Indonesia di Spanyol dan Qatar, Pulang 10 Oktober 2024
Baca juga: Efek Pukul Steward, Boaz Solossa Dilarang Bermain 2 Laga dan Denda Rp5 Juta
Baca juga: Jawaban Isu Perceraian dengan Paula Verhoeven, Baim Wong: Iya Itu, Doain Aja
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.