Hebat! Pekalongan Berhasil Turunkan Angka Kematian Ibu, Dinkes Siap Jadi Contoh di Jawa Tengah
Angka kematian ibu di Pekalongan turun drastis dari 34 kasus pada 2023 menjadi 11 kasus pada 2024, Dinkes diapresiasi
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Sejak Januari hingga September 2024, terdapat 11 kasus ibu melahirkan meninggal dunia di Kabupaten Pekalongan, yang menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2023.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Infokes Dinkes Kabupaten Pekalongan, dr. Ryan Ardanaputra, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Pekalongan mencapai 34 kasus, menempati peringkat kedua tertinggi di Jawa Tengah.
"Namun, pada tahun 2024 sampai bulan September, AKI di Kabupaten Pekalongan tercatat 11 kasus," kata dr. Ryan, Jumat (13/9/2024).
Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan terus berupaya maksimal menekan AKI serendah mungkin dengan berbagai program hingga ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
"AKI ini merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Kami mengapresiasi seluruh tenaga kesehatan yang berperan dalam penurunan AKI, baik bidan desa, bidan puskesmas, dokter umum, maupun dokter spesialis kandungan," jelasnya.
Dr. Ryan menambahkan, semua ibu hamil wajib menjalani screening mulai dari FKTP tingkat 1, dan saat ini setiap puskesmas di Kabupaten Pekalongan sudah dilengkapi dengan ultrasonografi (USG) untuk memantau kondisi janin sejak awal kehamilan.
"Pemeriksaan ini sudah bisa masuk klaim BPJS," katanya.
Dinas Kesehatan juga melakukan monitoring, evaluasi, dan pembinaan kepada seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang melaksanakan persalinan, baik yang mengalami kasus ibu melahirkan meninggal dunia atau tidak.
"Kami juga memiliki gerakan 'ngemil rengginan' atau 'Ngluru Ibu Hamil Resiko Tinggi Nang Pekalongan' dengan mendatangkan dokter kandungan dan dokter anak langsung ke puskesmas untuk screening awal ibu hamil dengan risiko tinggi," jelas dr. Ryan.
Setelah screening, ibu melahirkan akan menerima kartu ucapan dari Bupati Pekalongan dengan tiga warna: merah (tidak boleh hamil lagi), kuning (boleh hamil dengan pengawasan ketat), dan hijau (boleh hamil normal).
Dinkes Kabupaten Pekalongan juga berencana menerapkan kebijakan di seluruh rumah sakit agar tidak ada pasien hamil atau nifas tanpa pengetahuan dokter kandungan.
Dinkes Pekalongan bahkan diminta menjadi narasumber di tingkat provinsi karena berhasil menurunkan AKI dari 34 pada tahun 2023 menjadi 11 pada tahun 2024, yang mendapat apresiasi dari Dinkes Jateng.
Danramil 10 Wiradesa Ajak Warga Bersih-Bersih Pantai Wonokerto Pekalongan |
![]() |
---|
Pemkab Pekalongan Targetkan Kekosongan Jabatan Tinggi Pratama Terisi Akhir 2025 |
![]() |
---|
190 Warga Manfaatkan Spelling, Bisa Konsultasi dengan Dokter Spesialis di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Sherly Imanda : Asesmen Psikologi Penting untuk Strategi Belajar Anak |
![]() |
---|
Wawalkot Pekalongan Balgis : Program Profesi Apoteker Unikal Jadi Kebanggaan Pekalongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.