Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PON Aceh Sumut 2024

Tampil Perdana di PON, Atlet Penembak Jateng Tirano Baja Sukses Rebut Emas

Petembak Jawa Tengah Tirano Baja menunjukkan kelasnya sebagai petembak papan atas nasional ketika sukses merebut emas PON XXI Aceh-Sumut 2024 dari nom

ist
Perwakilan KONI Jateng didampingi Pelatih Kepala Tim Menembak Jateng Andy Hendrata menyerahkan medali dan bonus langsung kepada Tirano Baja. 

TRIBUNJATENG.COM, BANDA ACEH - Petembak Jawa Tengah Tirano Baja menunjukkan kelasnya sebagai petembak papan atas nasional ketika sukses merebut emas PON XXI Aceh-Sumut 2024 dari nomor Bencrest Light Varmin 25 meter di  Lapangan Tembak Rindam IM Mata Ie, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (14/9/2024) sore kemarin. 

Tirano diketahui tampil perdana di ajang PON.

Atlet yang  meraih emas di SEA  Games 2019 Filipina menjadi terbaik di PON 2024 setelah mengumpulkan nilai terbanyak dari tiga target yang dibidik yaitu dengan  total nilai 729,24.

Sedangkan medali perak jatuh ke tangan petembak putri Aretha Nathania (Kaltim) dengan skor 724,22, dan perunggu Ide Ketut Budhi Bra (Bali) dengan skor 721,23. 

Tirano menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Atlet Kota Semarang tersebut sebenarnya sempat tertinggal poin di Target 1, yaitu 241,05 di bawah Aretha yang mengemas 243, 05. 

Namun sesuai dengan namanya, dia punya mental baja sehingga di Target 2 dan Target 3, Tirano membalikan keadaan dengan memimpin skor dan mengoleksi nilai akhir tertinggi.

Dan mimpinya untuk menjadi terbaik di nomor Bencrest Light Varmin 25 meter PON pun akhirnya terwujud. 

"Ini PON pertama kali saya ikuti, karena nomor ini memang baru diperlombakan pertama kali. Pada PON-PON  sebelumnya belum ada. Puji Tuhan, ini anugerah terindah yang saya dapatkan. Saya persembahkan emas ini untuk keluarga tercinta, dan tim menembak Jawa Tengah yang memberikan support penuh kepada saya," kata Tirano.

Dia mengakui, selain karena doa-doa yang dipanjatkan, kunci keberhasilannya karena terbantu angin. Maksudnya, dia berharap angin ikut berhembus kencang sehingga membuat lomba makin kompetitif. 

"Angin bisa membuat laju peluru peserta berubah-ubah. Dan saya terbiasa berlomba bersama angin yang kencang. Kebetulan angin juga cukup kencang tadi," ujar atlet kelahiran 2 Agustus 1976 ini. 

Wiraswasta ini mengaku lega akhirnya pulang PON dengan emas.  Pasalnya dia sempat tegang dan tak bisa tidur menjelang lomba. 

"Jam sembilan malam baru tidur, bangun lagi jam 11. Habis itu tak bisa tidur, hingga jam satu malam karena kepikiran terus untuk dapat emas. Akhirnya, setelah mendapatkan wejangan dari Mas Andy (pelatih kepala Andy Hendrata) saya bisa tenang," tambah ayah dua putri ini. 

Di bagian lain, Pelatih Kepala Jateng Andy Hendrata mengaku bangga terhadap semangat juang Tirano Baja, serta para atlet tembak yang memiliki spirit luar biasa selama PON. 

Atas tambahan emas dari Tirano, hingga saat ini, tim menembak memborong 5 medali emas, 5 perak dan 2 perunggu dan menjadi cabang yang sementara memberikan kontribusi emas terbanyak bagi Jateng. 

Soal resep Tirano juara? Menurut Andy karena konsistensi menembak selama pelatda hingga ke PON. Selain itu ketenangan yang berdampak pada konsentrasi membidik di tengah persaingan. 

"Dia tampil sangat tenang dan layak memperoleh hasil atas  kerja kerasnya dalam berlatih. Saya kira secara umum, pencapaian  ini karena para atlet membawa semangat pelatda ke sini," tambahnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved