Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Menyoal Kasus Mahasiswa Udinus Tewas Dibacok, Mbak Ita Minta Disdik Kumpulkan Kepala Sekolah Swasta

Mbak Ita meminta penegak hukum bisa segera menyelesaikan proses penyelidikan serta proses hukum terhadap pelaku pembacokan terhadap mahasiswa Udinus.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyoroti kasus pembacokan yang dilakukan gerombolan gangster yang mengakibatkan satu mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang meninggal dunia.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita menyayangkan peristiwa nahas tersebut terjadi akibat ulah remaja yang biasa disebut 'kreak-kreak' itu. 

Mbak Ita meminta penegak hukum bisa segera menyelesaikan proses penyelidikan serta proses hukum terhadap pelaku. 

Dirinya menyebut, jika perlu pendidikan karakter untuk membentuk pribadi anak-anak.

Baca juga: PSIS Semarang Bertekad Bangkit di Kandang PSM Makassar

Baca juga: Mbak Ita Dorong IKM di Semarang Masuk E-Katalog, Demi Memperluas Pasar

"Tentunya kembali lagi, inilah pentingnya pendidikan karakter bagi pelajar di Kota Semarang," ujar Mbak Ita kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/9/2024). 

Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Pemkot ingin memberikan penguatan karakter kepada anak didik. 

"Pendidikan karakter itu penting."

"Kami akan berupaya memberikan penguatan karakter dengan mengumpulkan kepala sekolah swasta."

"Kalau di sekolah negeri sudah ada."

"Karena pendidikan itu selain secara akademis namun juga perlu pendidikan karakter," imbuh Mbak Ita

Selain pendidikan karakter, kata Mbak Ita, anak-anak juga perlu pengetahuan hukum agar mereka tidak mudah melakukan tindakan melanggar hukum bahkan sampai pidana. 

"Kami juga akan menjalin sinergitas dengan kepolisian."

"Nanti akan ada rapat dengan Forkopimda membahas tentang persoalan ini," jelasnya. 

Selain bersinergi dengan kepolisian memberikan penyuluhan hukum, pihaknya mendorong penegakan hukum agar ada efek jera bagi pelaku tindak pidana.

Termasuk bagi gerombolan gangster yang berisi anak-anak remaja yang menimbulkan keresahan warga beberapa waktu terakhir. (*)

Baca juga: Sosok Doktor Tiromsi, Dosen Yang Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Suaminya

Baca juga: Intensif Patroli Malam, Polres Jepara Ciptakan Suasana Kondusif Pilkada 2024

Baca juga: Duta Safety Riding Peroleh Beasiswa Pendidikan dari Yayasan AHM

Baca juga: UIN Saizu Gelar Workshop Penyusunan SOP Berdasarkan Proses Bisnis Kementerian Agama

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved