Berita Semarang
Gunungpati Semarang Dikepung Sesar Aktif, Relawan Mitigasi Bencana ke Anak-anak Lewat Lakon Anggodo
Komunitas Relawan Gunungpati Peduli dan Sanggar Tari Kamurten Semarang menggelar sosialisasi tanggap gempa bumi melalui pertunjukan sendratari bertema
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
Terutama bagi anak-anak yang merupakan salah satu kelompok rentan dan paling berisiko terkena dampak bencana. Sebab, hampir 60 persen kehidupan sehari-hari anak-anak berada di dalam sekolah.
“Kerentanan pada anak-anak terhadap bencana terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman mereka tentang risiko-risiko di sekeliling mereka yang berakibat tidak adanya kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi suatu bencana,” bebernya.
Melihat kondisi tersebut, ia mengungkapkan, perlu adanya pengetahuan tentang bencana dan pengurangan risiko bencana sejak dini agar anak-anak mampu beruapaya menyelamatkan diri ketika gempa itu terjadi di antaranya melalui gerakan Budaya Sadar Bencana (Budarna).
“Budarna adalah pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang risiko bencana dan cara menghadapinya yang mencakup pemahaman tentang potensi ancaman bencana, serta kesiapan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi dampak bencana jika hal buruk terjadi,” ungkap Ketua Komunitas Gunungpati Peduli ini.
Sementara, menukil dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , pendidikan bencana perlu diberikan pada anak usia dini.
Anak-anak dapat menyerap berbagai pengetahuan mengenai jenis bencana dan bagaimana upaya penanggulangannya secara dini.
Dalam materi ini, anak-anak diajarkan pengetahuan mengenai kebencanaan, ditambah keterampilan mengenai penanggulangannya saat insiden bencana terjadi. Pengalaman, edukasi dan kesiapsiagaan ini semestinyaditanamkan tanpa menunggu datangnya bencana, khususnya bagi anak-anak.
Di samping itu, BNPB aktif memberikan penghargaan kepada para pegiat seni yang berdedikasi dan mengedukasi masyarakat tentang kesiapan bencana lewat Tangguh Award 2024. Penghargaan ini rutin diberikan sejak tahun 2012. Penghargaan ini diharapkan kesadaran masyarakat meningkat tentang risiko dan mitigasi bencana melalui pendekatan seni. Seni juga dinilai lebih efektif menyampaikan pesan dan lebih mudah diterima oleh kalangan masyarakat luas. (Iwn)
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Rabu 30 Juli 2025 |
![]() |
---|
Peluk Erat Dilfa di Rumah Anak Surga Semarang, Tinggal Sejak 2 Hari Lahir, Ibu Tak Mampu Merawat |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Tindaklanjuti Masalah Sampah Liar di Rowosari |
![]() |
---|
Konsumsi Rumah Tangga di Semarang Melambat Meski Mal Tetap Ramai |
![]() |
---|
Kisah Pilu Kampoeng Pelangi Semarang, Dulu Viral Hingga Mancanegara Kini "Mati Suri" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.