Berita Semarang
Gunungpati Semarang Dikepung Sesar Aktif, Relawan Mitigasi Bencana ke Anak-anak Lewat Lakon Anggodo
Komunitas Relawan Gunungpati Peduli dan Sanggar Tari Kamurten Semarang menggelar sosialisasi tanggap gempa bumi melalui pertunjukan sendratari bertema
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Komunitas Relawan Gunungpati Peduli dan Sanggar Tari Kamurten Semarang menggelar sosialisasi tanggap gempa bumi melalui pertunjukan sendratari bertemakan "Anak-anakku Selamat dari Gempa Bumi Mag:4.2" di SDN Pakintelan 01, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (21/9/2024).
Edukasi kebencanaan ini dilakukan dengan pendekatan seni lewat Sendratari dengan lakon Anggodo Laku Budarna.
Seni kompilasi antara tarian dan drama ini menceritakan tokoh pertaruangan antara Jaya Anggodo tokoh imajinatif berwujud kera berbulu merah yang melawan Kala Gumarang tokoh antagonis anak dari Batara Kala yang digambarkan sebagai raksasa jahat yang selalu membunuh manusia, terutama anak-anak.
Pertarungan ini terjadi ketika Kala Gumarang yang terpikat Dewi Sri hingga mengejarnya.
Dewi Sri merupakan simbol dari kehidupan yang serba baik, anak anak dan masyarakat hidup dalam suasana tentram.
Singkatnya, Kala Gumarang mengalami kekalahan dalam pertarungan dengan Jaya Anggodo.
Namun, kalahnya Kala Gumarang tidak membuat alam semesta selalu dalam keadaan baik sehingga perlunya manusia selalu eling lan waspada (ingat dan waspada).
Pesan selalu ingat dan waspada itulah yang ingin selalu dihidupkan oleh para relawan kepada anak-anak.
"Kami ingin membekali anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk menghadapi gempa secara aman dan efektif,” ujar Koordinator Kegiatan, Sulistyawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/9/2024).
Pemahanan sadar bencana, lanjut Sulis, penting diberikan sejak dini kepada anak-anak.
Terlebih, wilayah Gunungpati berpotensi terjadi gempa bumi karena memiliki sesar-sesar aktif seperti sesar Kaligarang, Gribig, Kreo, serta sesar-sesar yang ada di penjuru wilayah-wilayah kelurahan.
Kendati sejak tahun 19 Januari 1856 hingga kini wilayah Gunungpati dan Kota Semarang pada umumnya belum pernah terjadi gempa bumi lagi, namun hal ini tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan akumulasi energi yang cukup besar, dan sewaktu-waktu dapat melepaskan energi gempa setiap saat.
“Informasi potensi gempa maupun bentuk sosialisasi dan simulasi yang sudah berlangsung sama sekali bukanlah prediksi, ramalan atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah gempa akan terjadi dalam waktu dekat,” terangnya.
Sebaliknya, sambung Sulis, informasi potensi gempa dan sosialisasi ini merupakan edukasi dalam upaya persiapan untuk mencegah risiko kerugian sosial-ekonomi dan korban jiwa.
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Rabu 30 Juli 2025 |
![]() |
---|
Peluk Erat Dilfa di Rumah Anak Surga Semarang, Tinggal Sejak 2 Hari Lahir, Ibu Tak Mampu Merawat |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Tindaklanjuti Masalah Sampah Liar di Rowosari |
![]() |
---|
Konsumsi Rumah Tangga di Semarang Melambat Meski Mal Tetap Ramai |
![]() |
---|
Kisah Pilu Kampoeng Pelangi Semarang, Dulu Viral Hingga Mancanegara Kini "Mati Suri" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.