Berita Pendidikan
Pelatihan Perubahan Makna dalam Bahasa Prancis Digelar untuk Guru
Guru Bahasa Prancis ikuti pelatihan Perubahan Makna dalam Bahasa Prancis yang digelar FBS Unnes di SMA Negeri 1 Getasan Kabupaten Semarang.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelatihan bertema “Perubahan Makna dalam Bahasa Prancis” diselenggarakan di SMA Negeri 1 Getasan, Kabupaten Semarang, yang diikuti para guru Bahasa Prancis dari berbagai sekolah di wilayah tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pengajar terkait perubahan makna dalam bahasa Prancis yang kerap menjadi kendala bagi para pemelajar.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Prodi Sastra Prancis Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes) bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Prancis Jawa Tengah, dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Prodi Manajemen FEB Unnes Adakan FGD Internasional, Implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka
Baca juga: FH UNNES dan PC LKKNU Kota Semarang Gelar Pelatihan Pencegahan KDRT
Beberapa narasumber yang hadir antara lain Dr Sri Rejeki Urip, Dra Anastasia Pudjitriherwanti MHum, Wahyunita Sari, serta Caecylia Intania Wulandari Halim.
Selama sesi pelatihan, para peserta mempelajari berbagai aspek perubahan makna dalam bahasa Prancis, di antaranya penggunaan genre maskulin atau feminin pada nomina tertentu, serta perubahan makna berdasarkan letak adjektiva yang bisa berada sebelum atau sesudah nomina.
Menurut Sri Rejeki Urip, penggunaan jenis artikel dan posisi adjektiva yang salah seringkali menjadi penyebab utama kesalahan pemahaman makna di kalangan pemelajar bahasa Prancis.
Selain itu, peserta juga dibekali pemahaman tentang perubahan makna dalam konteks penggunaan majas serta perubahan makna dari negatif menjadi positif, dan sebaliknya.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama diskusi berlangsung.
Mereka aktif berbagi pengalaman mengenai masalah yang dihadapi saat mengajar bahasa Prancis di kelas.
Salah satu peserta, dalam sesi tanya jawab mengungkapkan tantangan yang dihadapi siswa dalam memahami perubahan makna karena ketidaktepatan dalam penggunaan genre dan posisi adjektiva.
Pihak sekolah melalui Wakil Kepala Bidang Prasarana SMA Negeri 1 Getasan turut hadir dalam pembukaan acara ini, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Prancis di daerah tersebut.
Di akhir pelatihan, peserta diminta mengisi formulir daring untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan.
Berdasarkan hasil evaluasi, peserta menyatakan bahwa mereka memperoleh wawasan baru mengenai perubahan makna dan cara mengatasi kesalahan penggunaan genre yang sering dilakukan siswa.
Mereka juga merasa lebih siap dalam memberikan solusi ketika siswa mengalami kesulitan serupa di masa mendatang.
"Dengan pelatihan ini, diharapkan para pengajar Bahasa Prancis di Kabupaten Semarang dan sekitarnya dapat lebih memahami dinamika perubahan makna dalam bahasa Prancis, serta mampu membimbing siswa dengan lebih baik dalam memahami bahasa tersebut,” ujar Sri Rejeki Urip. (*)
Baca juga: Dari Kota Mendoan Menuju Ranah Minang: Kontingen UIN Saizu ke Seiba International Festival
Baca juga: Pungli Berkedok Sertifikasi PPG di Magelang: Korban Ada 137 Guru, Tiap Orang Ditarik Rp8,5 Juta
Baca juga: Polisi Buka-bukaan, Alasan Sunarwan Pelaku Aksi Koboi Jalanan di Demak Tak Dikenai UU Darurat
Baca juga: Cuma 25 Menit Klaten-Boyolali Via Tol, Pengguna: Ngebut Juga Aman
LPPM Undip Luncurkan Diseminasi Hasil Kajian Fortifikasi Pangan, Soroti Masalah Gizi |
![]() |
---|
Sosok Revita, Pevoli Cantik UPGRIS yang Optimistis Kejar Emas di Ajang Porsenasma V |
![]() |
---|
SCU dan PT SPIL Luncurkan SPIL Research Center, Wadah Pengenalan Industri Logistik |
![]() |
---|
Tim KKN Undip Latih Ibu-ibu PKK Desa Sepakung Sulap Biji Alpukat Jadi Teh Kesehatan |
![]() |
---|
Tim KKN Undip Gagas Wisata Petik Alpukat di Desa Sepakung Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.