Berita Regional
Polisi Sebut 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi Sempat Berkumpul dengan 60 Orang
Tujuh remaja yang tewas di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, sempat berkumpul bersama puluhan orang sebelum mereka ditemukan tewas pada Minggu (22/9
Berharap mendapatkan informasi, Yanti pun mencari tahu kepada saudara dan teman-teman sekolah anaknya, tetapi tak ada yang mengetahuinya.
"Biasanya, mereka hanya bermain dekat, seperti di warung kopi. Namun, setelah malam itu, tidak ada kabar dari anak sama sekali," kata Yanti.
Kini, Yanti hanya bisa menunggu hasil otopsi korban dan mengharapkan penjelasan kepolisian atas tragedi yang menimpa sang buah hati.
Dibutuhkan Saksi
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Haniva Hasna, menyoroti kasus tewasnya tujuh remaja di Kali Bekasi, Jawa Barat yang ditemukan pada Minggu (22/9/2024).
Menurut Haniva, pentingnya menemukan saksi dan bukti guna mengungkap kronologi apakah para korban terjatuh ke sungai, diceburkan, atau sengaja menceburkan diri.
"Apakah anak-anak ini jatuh ke sungai, diceburkan, atau menceburkan diri belum terang. Jadi kita membutuhkan saksi dan bukti untuk menentukan sebetulnya apa yang terjadi," ujar Haniva seperti dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Senin (23/9/2024).
Haniva menjelaskan bahwa anak-anak cenderung memiliki keberanian saat berkelompok, tetapi fakta di balik kejadian ini masih belum jelas.
"Kepolisian memiliki tugas untuk membubarkan kerumunan (upaya tawuran) dan itu sudah menjadi bagian dari penegakan hukum," lanjutnya.
Dengan mengumpulkan saksi dan bukti yang kuat, menurut Haniva, kasus kematian tujuh remaja bisa terungkap secara terang benderang. Selain itu, peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat dan polisi untuk lebih proaktif dalam mencegah tragedi serupa di masa mendatang.
Untuk Pencegahan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan tanggapan terkait dugaan bahwa tujuh remaja yang tewas di Kali Bekasi melompat ke sungai karena ketakutan saat patroli polisi.
Menurutnya, konsep patroli yang dilakukan oleh kepolisian adalah untuk pencegahan, bukan penindakan.
"Perlu saya jelaskan bahwa konsep dari patroli adalah konsep pencegahan," kata Trunoyudo kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/9/2024).
"Kehadiran Polri di tengah masyarakat bertujuan untuk mencegah adanya peluang terjadinya gangguan, baik terhadap ketertiban maupun keamanan," tambah dia. (kompas/tribun/tribun jateng cetak)
| Balita Tewas Tercebur Sumur Sedalam 22 Meter di Depan Rumah |
|
|---|
| "Nggak Bisa Tidur, Ketakutan" Cerita Horor Febrianto Didatangi Arwah Anti Puspitasari |
|
|---|
| Tanggapan Suami Anti Puspita Setelah Tahu Istrinya Tewas Saat Layani Febrianto: Malu Juga |
|
|---|
| Motif Febrianto, Kecewa Sudah Bayar Rp 300 Ribu Cuma "Main" 1 Kali Dengan AP Berstatus Istri Orang |
|
|---|
| Sosok Pelaku yang Bunuh Wanita Hamil di Kamar Hotel Palembang Ditangkap, Benarkah Mantan Suami? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/tujuh-jasad-di-Kali-Bekasi-M.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.