Israel Serang Lebanon
Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 492 Orang, Termasuk 35 Anak-anak dan 58 Wanita dan 1.645 Terluka
Serangan Israel di Lebanon pada Senin (23/9/2024) menewaskan sebanyak 492 orang, termasuk lebih dari 90 wanita dan anak-anak.
Setelah hampir satu tahun saling balas tembakan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel, serangan sejak akhir pekan lalu adalah yang paling intens sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.
Sementara itu, Israel mengeklaim, lebih dari 300 situs Hizbullah telah menjadi target serangan pada Senin. Hal itu terjadi setelah sedikitnya 39 orang tewas dan hampir 3.000 orang terluka pekan lalu ketika perangkat komunikasi genggam yang digunakan oleh para anggota Hizbullah diledakkan di seluruh Lebanon.
Menyeret Wilayah dalam Kekacauan
TURKIYE memperingatkan Israel bahwa serangannya di Lebanon pada Senin (23/9/2024) dapat mengancam dan mendorong kekacauan di Timur Tengah. Diketahui, serangan udara Israel tersebut telah menewaskan ratusan orang termasuk anak-anak dan perempuan.
"Serangan Israel terhadap Lebanon menandai fase baru dalam upayanya untuk menyeret seluruh wilayah ke dalam kekacauan," kata Kementerian Luar Negeri Turkiye dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP pada Selasa (24/9/2024).
Terkait serangan itu, Turkiye mendesak masyarakat internasional untuk campur tangan.
"Sangat penting bahwa semua lembaga yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, terutama Dewan Keamanan PBB serta masyarakat internasional, mengambil tindakan yang diperlukan tanpa penundaan," terang Kemenlu Turkiye.
"Negara-negara yang mendukung Israel turut membantu (PM Israel) Netanyahu menumpahkan darah demi kepentingan politiknya," imbuhnya.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, yang berpidato di Majelis Umum PBB pada Selasa (24/9/2024) akan fokus pada perang Gaza. Pada Senin kemarin, Erdogan mengatakan kepada jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan selama pertemuan di New York bahwa Israel harus bertanggung jawab atas kejahatannya, kata kantor pemimpin Turkiye tersebut.
Sebelumnya, Khan pada Mei meminta pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Erdogan mengatakan kepada Khan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dan bahwa Israel dengan gegabah membuat rencana untuk melakukan pembantaian baru, dengan keliru berpikir bahwa tidak ada kekuatan untuk menghentikannya.
"Sangat penting bahwa kasus genosida terhadap Israel di ICC harus diselesaikan dan para pelaku harus menerima hukuman yang diperlukan," menurut kantor pemimpin Turkiye. (kompas/tribun/afp)
Baca juga: UPDATE: Tim SAR Gabungan Evakuasi Jasad Dua Santri Terseret Ombak di Pantai Pasir Puncu Purworejo
Baca juga: Polisi Disiram Air Keras saat Bubarkan Tawuran di Jakarta Barat, 3 Pelaku Terancam 7 Tahun Penjara
Baca juga: Kawanan Moyet Selamatkan Gadis Cilik dari Upaya Pelecehan Seksual
Baca juga: Ateng 2 Kali Kehilangan Truk tapi Tak Mau Lapor Polisi: Yang Dulu Sudah Lapor, Tak Ada Kemajuan
Netanyahu Bantah Israel Targetkan Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon Paska Serang Gerbang Utama |
![]() |
---|
Benteng Hizbullah di Beirut Selatan Hancur Lebur Diserang Israel, Mesir dan Yordania Dukung Lebanon |
![]() |
---|
116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon, Ini Alasan Mereka |
![]() |
---|
Imbas Perang ISrael vs Hizbulloh di Lebanon :25 WNI Tiba di Indonesia |
![]() |
---|
Serangan Israel di Beirut, Hizbullah Klaim Tewaskan 17 Tentara Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.