Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BHP Semarang

H Puryanto Ajak Pegawai BHP Semarang Tauladan Nabi Muhammad SAW, Pedoman ASN BerAkhlak

Pegawai BHP Semarang hingga mahasiswa magang mengikuti siraman rohani yang dibawakan H Puryanto, S.Ag tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Editor: deni setiawan
BHP SEMARANG
H Puryanto bertausiah di hadapan pegawai BHP Semarang bertajuk “Momentum Bagi ASN Memperkuat Komitmen Mengabdi untuk Negeri Menuju Indonesia Emas Tahun 2045". 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berbicara tentang Maulid Nabi, akan kurang rasanya jika tidak membahas pribadi Nabi dalam kehidupan sehari– hari.

Banyak cara dalam memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, di antaranya dengan siraman rohani.

Betapa tidak, kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peristiwa besar dalam sejarah agama Islam.

Nabi Muhammad SAW lahir sebagai nabi terakhir yang membawa amanat dan penerang bagi umat Islam pada masa jahiliyah dulu.

Baca juga: BHP Semarang Ikuti Secara Virtual Pisah Sambut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

Baca juga: BHP Semarang Ikuti Pembukaan Hari Pengayoman dan Doa Bersama Kemenkumham Untuk Negeri

Balai Harta Peninggalan (BHP) Semarang tidak mau ketinggalan dalam kesempatan ini. 

Di aula, seluruh pegawai hingga mahasiswa magang mengikuti siraman rohani yang dibawakan H Puryanto, S.Ag. 

Dengan mengambil tema “Momentum Bagi ASN Memperkuat Komitmen Mengabdi untuk Negeri Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”, ceramah H Puryanto berhasil menggaet antusias seluruh peserta.

Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 perlu didukung dengan SDM yang mumpuni dan handal.

Oleh karena itu, H Puryanto mengkaji dan mencontohkan tiap empat sifat terpuji Nabi Muhammad SAW. 

“Memperbaiki akhlak manusia menjadi tugas besar Nabi kita dulu, lingkungan di masa jahiliyah sangat memprihatinkan."

"Bagaimana tidak, judi meraba hingga pelosok desa, anak perempuan yang dianggap aib, makanya perempuan (di masa jahiliyah) diperjual belikan hingga ada yang dikubur hidup- hidup, berdagang dengan cara tidak jujur, dan menyembah berhala,” tutur H Puryanto.

“Pada masa sekarang, kejahiliyahan masyarakat juga sudah mulai terlihat."

"Seperti perjudian, perempuan yang memperjual belikan diri secara terang– terangan, hingga harta dianggap Tuhan, sehingga banyak pejabat yang salah menggunakan kewenanganya,” lanjutnya.

Melanjutkan ceramah, H Puryanto mengupas satu per satu sifat agung Nabi.

Mulai dari Sidiq, Amanah, Tabligh, hingga Fatonah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved