Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BHP Semarang

H Puryanto Ajak Pegawai BHP Semarang Tauladan Nabi Muhammad SAW, Pedoman ASN BerAkhlak

Pegawai BHP Semarang hingga mahasiswa magang mengikuti siraman rohani yang dibawakan H Puryanto, S.Ag tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Editor: deni setiawan
BHP SEMARANG
H Puryanto bertausiah di hadapan pegawai BHP Semarang bertajuk “Momentum Bagi ASN Memperkuat Komitmen Mengabdi untuk Negeri Menuju Indonesia Emas Tahun 2045". 

Setiap difat tersebut merupakan satu kesatuan hingga Nabi Muhammad disebutkan sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah dalam buku The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History karya Michael H Hart.

Baca juga: BHP Semarang Laksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke – 116 Tahun 2024

Baca juga: BHP Semarang Goes To Campus, Kenalkan Tugas dan Fungsi Kelembagaan ke Mahasiswa

“Jujur dan Amanah tidak bisa dipisahkan satu sama lain."

"Seperti yang difirmankan Allah SWT pada QS An Nisa ayat 58-59."

"ASN mengambil Tata Nilai PASTI dan BerAkhlak tentunya dituntut memiliki ke dua sifat ini dalam dirinya, jujur dalam bekerja, dan dapat dipercaya setiap menerima tugas serta kewajiban dari atasan maupun yang melekat di Undang- undang,” H Puryanto menerangkan sifat Sidiq dan Amanah.

“Menilik dari QS. Al-Maidah: 67, Tabligh artinya menyampaikan."

"Jika Nabi Muhammad menyampaikan Firman Allah SWT, kita menyampaikan ajaran Nabi baik melalui nurani maupun rohani dengan membenarkan yang haq (benar) dan menyalahkan yang bathil (buruk)."

"Sifat Tabligh juga erat kaitannya dengan Fatonah yang berarti cerdas."

"Dengan limpahan anugrah kecerdasan ditambah kesadaran dalam menyampaikan yang baik dan meninggalkan yang buruk, pelayanan ke masyarakat akan menjadi bersih dari tindakan yang dimurkai Allah seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,” dia melanjutkan.

Selain meneladani sifat di atas, H Puryanto juga menasihati untuk dirinya dan peserta Maulid Nabi untuk senantiasa melantunkan Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Karena menurutnya, sholawat merupakan ibadah yang sangat ringan selain berdoa, juga tidak memerlukan rukun yang memberatkan manusia untuk tidak Bersholawat. 

“Sholawat lah selalu, bentuk kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW."

"Sholawat tidak memerlukan rukun, jadi siapapun dan sedang dalam posisi bagaimanapun, tidak ada larangan untuk tidak melakukannya (bersholawat), kecuali sedang di kamar mandi,” jelas H Puryanto.

Sebelum menutup, H Puryanto tidak luput memberikan gambaran cintanya Nabi terhadap umat. 

“Kecintaan Nabi ke kita semua begitu besar."

"Bagaimana tidak, ketika Nabi sedang menahan rasa sakit Sakaratul Maut, Nabi berdoa agar dahsyatnya sakaratul maut ditimpakan semua ke diri Nabi Muhammad, sehingga umatnya tidak perlu merasakanya dan hal terakhir yang ditanyakan langsung ke Menantunya, Ali bin Abi Thalib ialah kabar umatnya,” ujar H Puryanto.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved