Pemprov Jateng Luncurkan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim, Cegah Wilayah Pesisir Tenggelam

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus melakukan berbagai langkah untuk menekan dampak perubahan iklim, salah satunya melalui kerja sama dengan Kemitraan dan lima kabupaten/kota di pesisir utara Jateng.

Langkah ini diwujudkan dengan peluncuran dokumen Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API), yang digelar di Hotel Arkenso Parkview, Semarang, Kamis (26/9/2024).

Inisiatif tersebut merupakan respons terhadap ancaman serius dari naiknya permukaan air laut dan turunnya permukaan tanah yang dapat menyebabkan wilayah pesisir tenggelam.

Sebagai contoh, di Kabupaten dan Kota Pekalongan, diprediksi bahwa 90 persen daratannya akan hilang pada tahun 2035 jika tidak ada tindakan adaptasi.

Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo, mengungkapkan bahwa perubahan iklim tidak hanya mengancam lingkungan tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar bagi Jawa Tengah.

"Kerugian ekonomi di Jateng akibat perubahan iklim mencapai Rp 14,90 triliun pada periode 2020-2024. Sektor pertanian mengalami kerugian Rp 11,09 triliun, sedangkan wilayah pesisir menderita kerugian sebesar Rp 893 miliar," jelas Harso.

Ia menambahkan bahwa pelaksanaan strategi adaptasi perubahan iklim memerlukan kerja sama seluruh pihak, dan peluncuran RAD API menjadi komitmen konkret dalam penanganan dampak perubahan iklim di Jateng.

Selain lima wilayah pesisir seperti Tegal, Pekalongan, Batang, dan Demak, Pemprov Jateng berencana untuk memperluas kerja sama dengan wilayah lain guna mencari solusi terhadap perubahan iklim.

"Tujuan kami sama, untuk mencari solusi terhadap dampak perubahan iklim di Jawa Tengah," kata Harso.