Hari Batik
Peringati Hari Batik Nasional di Blora, Pelajar hingga Mahasiswa Membatik Kain Sepanjang 15 Meter
Berbagai kalangan ikut berpartisipasi membatik kain sepanjang 15 meter, Rabu (2/10/2024).
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Berbagai kalangan ikut berpartisipasi membatik kain sepanjang 15 meter, Rabu (2/10/2024).
Lokasi membatik itu, digelar di Jalan Arwana Kelurahan Beran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, atau di area rumah seorang pembatik terkenal asal Blora, Yanik Mariana (53).
Diketahui perajin batik tulis Nimas Barokah, Yanik Mariana, itu telah menerima sertifikat profesi batik dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, di Pura Mangkunegaran, Surakarta, pada tahun 2019.
Baca juga: Brand Asal Purwokerto Dejarumi Angkat Men Fashion Batik Ready to Wear, Berdayakan Kaum Disabilitas
Baca juga: Pameran Batik di Museum Jepara Memikat Turis Asing, Antusias Belajar Budaya Indonesia
Kegiatan membatik bersama itu, dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.
Aktivitas membatik itu melibatkan pelajar, mahasiswa, karyawan, pejabat, organisasi wanita, hingga warga sekitar.
Yanik Mariana mengatakan aktivitas membatik kain sepanjang 15 meter itu, menggunakan teknik cap, tulis dan kontemporer.
"Artinya para pembatik yang ikut bisa berkarya sesuai dengan tema dan teknik yang diminati. Setelah dikunci dan dilorot, nantinya akan dipotong per dua meter," katanya.
Salah seorang pelajar yang ikut membatik, Restika Dewi, merasa senang lantaran bisa ikut menyemarakkan peringatan Hari Batik Nasional 2024.
“Senang sekali, bisa ikut membatik dan memperingati Hari Batik Nasional 2024. Menjadi kesempatan bagi kami khususnya, untuk mengapresiasi dan melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia,” kata pelajar SMK Muhammadiyah 1 Blora, itu.
Peserta batik yang lain, Dhania Ayu Winda Sutara, mengatakan, membatik saat ini sudah sangat digemari oleh banyak orang, di Indonesia bahkan hingga negara lain.
"Motifnya terus dikembangkan dan kreativitas busana pun semakin beragam. Pada tanggal 2 Oktober 2009 yang lalu UNESCO telah menetapkan Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity)," kata Mahasiswa Universitas Sebelas Maret, itu.
Lebih lanjut, pihaknya menambahkan bahwa berdasarkan literasi yang dibacanya, kesenian batik itu sendiri sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.
"Sejak zaman itu batik dikenalkan hingga berlanjut ke generasi-generasi berikutnya," paparnya.(Iqs)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.