Berita Jateng
Program Tol Laut Disebut Mampu Turunkan Disparitas Harga, Ini Data Kemendag
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengungkap langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui integrasi program Tol Laut
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengungkap langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui integrasi program Tol Laut dengan Sinergi Gerai Maritim (SIGM).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang menjelaskan, langkah ini tidak hanya berfokus pada efisiensi distribusi barang, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha lokal dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
“Dengan adanya SIGM, kami berharap dapat meningkatkan produk UKM dan mempertemukan pelaku usaha dari berbagai daerah untuk saling berkolaborasi,” ungkap Moga dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema '10 Tahun Menghubungkan Indonesia untuk Pemerataan dan Keadilan', yang digelar pada Senin (30/9/2024).
Moga menambahkan bahwa SIGM mencakup pembangunan depo di beberapa daerah serta penyelenggaraan kegiatan temu bisnis yang melibatkan pelaku usaha dari berbagai wilayah.
Integrasi ini diharapkan memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Melalui program Tol Laut, pemerintah berupaya menciptakan akses yang lebih adil terhadap bahan pokok dan barang penting lainnya. Dengan demikian, kata dia, stabilitas harga di berbagai daerah dapat terjaga, yang pada gilirannya akan meringankan beban masyarakat.
Pihaknya mencatat bahwa Tol Laut yang diinisiasi dari peraturan presiden, telah menurunkan disparitas harga antarwilayah.
“Dari tahun 2015 hingga 2024, koefisien variasi harga turun dari 14,2 persen menjadi 10,25 % ,” jelasnya.
Ia di sisi itu menekankan bahwa program Tol Laut berkontribusi dalam pemerataan ekonomi di Indonesia, terutama di wilayah Timur yang selama ini menghadapi tantangan logistik.
Daerah-daerah seperti Papua, Maluku, dan NTT dinilai memiliki potensi besar, seperti hasil perikanan dan produk pertanian yang bisa dioptimalkan sebagai muatan balik kapal Tol Laut.
"Kita perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha setempat untuk mengoptimalkan potensi produk unggulan yang bisa diangkut,” kata Moga.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menambahkan bahwa dengan adanya Tol Laut, harga barang pokok dapat turun hingga 30 % , khususnya di wilayah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan).
"Ini sangat membantu dalam menurunkan inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Budi juga menyebutkan bahwa Tol Laut telah menghubungkan 115 pelabuhan di seluruh Indonesia dengan 39 trayek aktif, mempercepat distribusi barang ke berbagai daerah.
“Tol Laut menciptakan pemerataan distribusi barang di wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi,” tambah Budi.
| BPK Mulai Lakukan Pemeriksaan di Lingkungan Pemprov Jateng |
|
|---|
| Pemerintah Provinsi Jateng Salurkan Bantuan 1000 Sambungan Listrik Untuk Masyarakat Tidak Mampu |
|
|---|
| Komitmen Wujudkan Clean Government and Good Governance, Gubernur Ahmad Luthfi Dukung Pemeriksaan BPK |
|
|---|
| Kisah 41 Napi 'High Risk' dari Jakarta Digiring ke Lapas Nusakambangan Jam 5 Pagi |
|
|---|
| Piala Tugu Muda 2025 Diharapkan Jadi Momentum Kembalikan Kejayaan Tenis Indonesia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.