Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilgub Jateng 2024

Menakar Visi Misi Pro Kesejahteraan Buruh Dua Paslon Pilgub Jateng 2024

Dua Paslon Pilgub Jateng telah menyampaikan visi misi mereka ke KPU Provinsi Jateng. KPU juga telah mengumumkan visi misi dua

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Budi Susanto
Aksi buruh beberapa waktu lalu di depan Kantor Gubernur Jateng. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua Paslon Pilgub Jateng telah menyampaikan visi misi mereka ke KPU Provinsi Jateng.


KPU juga telah mengumumkan visi misi dua Paslon Andika Perkasa - Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen tersebut ke khalayak publik.


Ketua KPU Provinsi Jateng Handi Tri Ujiono juga membernarkan penyampaian visi misi tersebut.


"Beberapa waktu lalu kedua Paslon telah menyampaikan visi misi mereka," Kamis (3/10/2024).


Mengutip visi misi dua Paslon tersebut, ada beberapa poin yang pro terhadap nasib atau Kesejahteraan para pekerja.


Yang pertama Paslon Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, di mana kesejahteraan para pekerja jadi salah satu sektor yang diperhatikan oleh Paslon tersebut.


Bahkan, buruh masuk dalam program 3 Pilar Pembangunan Tri Karya. Di mana Paslon tersebut merumuskan visi misi untuk para buruh dalam program Jateng Makmur.


Jateng Makmur, merupakan langkah untuk ngelakoni semua penderiataan
masyarakat Jateng, dengan mewujudkan masyarakat Jateng yang maju dan makmur, dengan membuka lapangan
Pekerjaan.


Lapangan pekerjaan yang mudah dan berkualitas, UMKM berdaya, ekonomi kreatif tumbuh, buruh hidup layak, koperasi sehat, warga miskin naik kelas.


Paslon Luthfi -Gus Yasin ingin manjamin hidup layak buruh, hal tersebut tertuang pada visi misi mereka.


Paslon Andika Perkasa - Hendrar Prihadi atau Hendi juga tak mau ketinggalan. Mereka juga memprioritaskan nasib pekerja.


Andika-Hendi juga membuat program Jateng Pekerja Sejahtera yang berisi 5 poin untuk kesejahteraan para pekerja di Jatenh.


Poin pertama, memberikan subsidi terhadap pengeluaran buruh, seperti pengeluaran untuk transport, perumahan, kesehatan, peningkatan kapasitas melalui pendidikan, ketrampilan dan alih profesi.


Kemudian, peningkatan kapasitas pekerja agar mempunyai kesempatan yang lebih baik di tempat kerja dan masyarakat. 


Lalu fasilitasi kerjasama organisasi pekerja yang konstruktif dan kondusif 
dengan perusahaan dan pemerintah di semua tingkatan dan jenis, seperti 
terhadap Lembaga eksekutif, legislative, yudikatif dan Lembaga non-structural


Meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan kerja Pekerja melalui 
regulasi, kebijakan komitmen Bersama antara Pekerja, Pengusaha dan 
Pemerintah


Yang terkahir memfasilitasi pekerja untuk mendapatkan hak-haknya, seperti, kenaikan upah secara rutin, cuti haid dan kehamilan, jaminan kesehatan, jaminan 
pengangguran, jaminan hari tua.


Dari berbagai poin tersebut, tentunya kedua Paslon ingin mendapatkan dukungan dari para pekerja di Jateng.


Pasalnya, jumlah pekerja atau buruh di Jateng cukup besar dan dipastikan bisa mendongkrak peluang memenangkan Pilgub Jateng.


Data yang dihimpun Tribunjatebg.com, jumlah angkatan kerja di Jateng mencapai pada 2023 mencapai 21,07 juta.


Sedangkan jumlah pekerja di Jateng di tahun yang sama mencapai 19,99 juta orang.


Jumlah tersebut tentunya menjadi potensi tersendiri dalam hal Pilgub Jateng.


Dengan total 28,4 daftar pemilih tetap (DPT) di Jateng, jumlah kaum buruh sangat berperan dalam pemenangan Pilgub.


Pasalnya, 60 persen pekerja di Jateng mendukung salah satu calon dalam Pilgub mendatang, dipastikan calon tersebut memenangkan pemilihan.


Lalu, bagaimana nasib para buruh di Jateng beberapa tahun terakhir?.


Para pekerja di Jateng hingga detik ini masih dihantui ketakutan akan PHK.


Beberapa bahkan mengatakan semakin sulit menjalani kehidupan. Pasalnya, upah tak seimbang dengan kenaikan biaya kebutuhan hidup.


Menyoal pilihan dan visi misi para Paslon Pilgub, para pekerja hanya tersenyum kecut menanggapi upaya memperjuangkan kesejahteraan para pekerja.


"Ibaratnya kami pesimis, beberapa kali ganti gubernur nasib kami masih sama," terang Tri Saputra (39) pekerja asal Kabupaten Kendal.


Visi misi yang digaungkan oleh para Paslon dikatakan Tri hanya seremoni belakang.


Bahkan ia secara gamblang mengatakan antipati terhadap kebijakan yang dibuat oleh para pemimpin.


"Saya tidak melihat sosok para Paslon, entah mereka menyatakan diri didukung serikat pekerja atau tidak. Yang para pekerja lihat adalah langkah nyata untuk kesejahteraan pekerja, saya bicara sesuai fakta," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved