TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan produksi gula kelapa, dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto melaksanakan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Program ini menggandeng Kelompok Tani Gendis Asri, yang dikenal sebagai produsen gula kelapa lokal.
Program ini juga didukung penuh oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Dirjen Dikti Kemendikbud Republik Indonesia. Dengan dukungan dana ini, dosen dan mahasiswa dapat membantu para petani memahami pentingnya keselamatan kerja dan keamanan pangan dalam proses produksi.
Dalam rangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan, para petani diajak untuk lebih sadar akan risiko kerja dan cara mengatasi potensi bahaya di lapangan. Mereka juga belajar memastikan produk gula kelapa tetap higienis dan aman untuk dikonsumsi.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah uji coba penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petani nira. Tujuannya agar kebutuhan spesifik petani dalam hal perlindungan saat menyadap nira dan memproses gula kelapa dapat diketahui. Dengan penggunaan APD yang tepat, diharapkan risiko kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
Tak hanya itu, pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga diadakan untuk meningkatkan kesadaran petani dalam bekerja dengan aman. Mereka diajari cara mengenali dan mengatasi risiko di setiap tahap produksi, mulai dari penyadapan hingga pengemasan. Dengan ini, diharapkan petani bisa bekerja lebih aman dan efisien tanpa mengorbankan kesehatan.
Untuk menjamin kualitas produk, tim PKM juga menyelenggarakan pelatihan keamanan pangan. Dalam sesi ini, petani dilatih menjaga kebersihan dan menghindari kontaminasi selama proses pembuatan gula kelapa, sehingga produk yang dihasilkan lebih higienis dan sesuai dengan standar mutu pangan.
Acara puncak kegiatan ini adalah penyerahan wajan stainless dan APD kepada para petani. Dengan serangkaian kegiatan ini, diharapkan kualitas produk gula kelapa meningkat dan kesejahteraan petani juga terangkat. Inisiatif ini tidak hanya fokus pada keselamatan kerja, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan produk lokal yang lebih berkualitas dan kompetitif di pasar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.