Telkom University Purwokerto
Telkom University Selenggarakan Sertifikasi RFE dan JCS untuk Bekali Mahasiswa Hadapi Dunia Industri
Telkom University Purwokerto menggelar kegiatan Sertifikasi Kompetensi Vocational School Graduate Academy 2025.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan berstandar nasional, Telkom University Purwokerto resmi melalui kegiatan Sertifikasi Kompetensi Vocational School Graduate Academy 2025.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu, 15–17 September 2025, dengan melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai program studi.
Pembukaan kegiatan berlangsung pada Senin (15/9) di Aula Rektorat Rahmat Effendi. Acara ini menandai dimulainya sertifikasi yang terbagi ke dalam dua bidang kompetensi, yaitu Radio Frequency Engineering (RFE) dan Junior Cyber Security (JCS).
Kedua bidang ini dipilih karena relevansinya dengan perkembangan industri telekomunikasi dan teknologi informasi yang semakin pesat.
Dr. Alfin Hikmaturokhman, S.T., M.T., yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa.
“Kebetulan saya adalah pembuat skema dari IT Telkom dulunya."
"Setelah berubah menjadi Telkom University, saya masih dipercaya untuk menghandle kegiatan sertifikasi yang diadakan oleh Komdigi,” ujarnya.
Baca juga: UKSW dan Mitra Wujudkan Edukasi Flora Lokal Digital di Desa Wisata Menari
Ia juga menyampaikan bahwa Telkom University Purwokerto telah menjalin kerja sama dengan Komdigi sejak 2021 untuk mendukung sertifikasi kompetensi.
Sertifikasi ini mengusung standar nasional karena langsung berada di bawah naungan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah disahkan oleh BNSP.
Dengan demikian, mahasiswa yang lulus tidak hanya memiliki keterampilan akademik, tetapi juga pengakuan resmi yang menjadi modal penting untuk memasuki dunia kerja.
Pada bidang Radio Frequency Engineering (RFE), mahasiswa diuji agar mampu menganalisis kondisi jaringan seluler di suatu wilayah.
Kompetensi ini memungkinkan mereka menilai apakah jaringan sudah optimal atau masih memerlukan perbaikan, serta memberikan rekomendasi teknis yang tepat.
Dengan penguasaan keilmuan tersebut, lulusan diharapkan dapat menjawab kebutuhan industri telekomunikasi yang terus berkembang.
Sementara itu, pada bidang Junior Cyber Security (JCS), mahasiswa diuji melalui data nyata untuk mengukur kemampuan mereka dalam menjaga keamanan jaringan.
Peserta harus mampu mendeteksi potensi serangan, seperti upaya peretasan, serta meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi.
Baca juga: 12 Tim PKM Telkom University Purwokerto Lolos Program Pengabdian Kemendikbudristek 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.