Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Boyolali

Warga Mijen Kota Semarang Pura-pura Dibegal di Boyolali Demi Hindari Tagihan Utang Calon Ipar

Pupuan Samsudin (36), warga Wonoplumbon, Kecamatan Mijen, Kota Semarang membuat laporan palsu ke Polsek Sambi, Boyolali.

Istimewa
Ilustrasi cutter. 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI -- Pupuan Samsudin (36), warga Wonoplumbon, Kecamatan Mijen, Kota Semarang membuat laporan palsu ke Polsek Sambi, Boyolali.

Pupuan melapor menjadi korban begal. Kepada polisi, dia mengaku dirampok orang di dekat Patung Tani, Desa Catur, Kecamatan Sambi, pada Rabu (25/9) pekan lalu. Dalam kejadian itu, Pupuan mengaku, kehilangan uang Rp 60 juta.

Tidak tanggung-tanggung, Pupuan bahkan sengaja merobek perutnya sendiri. Dia menyayat perut sebelah kiri dengan cutter, agar orang lain, termasuk polisi, mengikuti skenarionya.

Namun setelah diusut, kejadian itu tak ada sama sekali. Peristiwa pembegalan itu hanya akal-akalan Pupuan.

Belakangan terungkap. Pupuan rela menyakiti diri agar calon kakak iparnya tak terus-terusan menagih uang Rp 40 juta yang dia pakai untuk main judi slot.

Kanit Reskrim Polsek Sambi, Aipda Pongky Ristanto menceritakan, awalnya Pupuan mendapatkan amanah untuk mencarikan mobil pikap oleh DS, kakak pacarnya.

Namun hingga beberapa waktu, warga Desa/Kecamatan Sambi itu tak juga mendapatkan mobil yang diinginkan itu. DS pun kemudian mendesak Pupuan untuk segera mengirimkan mobil atau mengembalikan uang tersebut.

Akal bulus Pupuan pun kemudian keluar dengan menipu DS. Dia pun kemudian melancarkan aksinya.

"Saat itu, Pupuan ini berencana datang ke Sambi. Nah, sesampainya di Desa Catur, dia lalu merobek perutnya dan mencari pertolongan warga," kata Pongky, Rabu (2/10).

Pupuan kemudian dilarikan ke rumah sakit di Sambi. Namun karena luka robek yang cukup dalam, membuatnya harus dirujuk ke RS UNS Solo.

Kemudian, Pupuan juga meminta pacarnya untuk melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sambi.Polsek Sambi yang mendapat laporan tersebut kemudian melakukan penyelidikan.

Namun dari hasil penyelidikan, polisi melihat tabiat tak baik dari Pupuan. Polisi menemukan kejanggalan antara luka robek pada perut dengan bekas robekan pada pakaian yang dikenakan.

"Robekan di baju itu hanya satu, tapi di perutnya itu ada empat luka robek," ujarnya.

Dari fakta yang ditemukan polisi, Pupuan akhirnya mengaku jika peristiwa perampokan itu tak ada. Pupuan juga mengaku, uang Rp 40 juta milik calon iparnya telah habis digunakan untuk bermain judi slot.

"Yang bersangkutan kami berikan sanksi wajib lapor. Seminggu dua kali," imbuhnya. (Tribunsolo.com)

Baca juga: Kronologi 25 Murid dan Guru Tewas Terpanggang di Bus Saat Study Tour: Kecelakaan Tunggal

Baca juga: Amrih Basuki Abadikan Keindahan Karimunjawa dalam Batik Tulis

Baca juga: Tanggapan Sekolah SMAN 3 Kota Pekalongan atas Kasus Pelecehan Seksual Verbal oleh Oknum Guru

Baca juga: Pengakuan Siswi SMAN 3 Kota Pekalongan: Saya Ditanya tentang Ukuran Bra dan Warna Celana Dalam

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved