Berita Kabupaten Semarang
Mahasiswa KKN UPGRIS Bantu Kembangkan UMKM “Krypik-Q” Milik Siti Munzaroh
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan Usaha
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) “Krypik-Q” milik Siti Munzaroh di Desa Diwak RT 03 RW 01.
Sejak didirikan pada tahun 2016, usaha ini mengalami perkembangan yang pesat, berawal dari produksi keripik pisang sederhana hingga kini memproduksi berbagai jenis keripik dengan varian rasa yang menarik.
Namun, di balik pertumbuhan usaha tersebut, Siti Munzaroh menghadapi tantangan dalam memasarkan produk secara profesional. Usaha "Krypik-Q" awalnya hanya dipasarkan secara tradisional tanpa dukungan branding yang kuat.
Untuk itu, mahasiswa KKN UPGRIS hadir dengan membawa berbagai inovasi guna memperkuat branding dan meningkatkan daya saing produk di pasar lokal maupun lebih luas.
Usaha keripik "Krypik-Q" milik Siti Munzaroh mulai beroperasi pada tahun 2016, dengan produk awal berupa keripik pisang. Seiring berjalannya waktu dan peningkatan minat konsumen, Siti memutuskan untuk memperluas jenis produk yang ditawarkan.
Saat ini, selain keripik pisang, "Krypik-Q" juga memproduksi keripik sukun, keripik ubi jalar, dan keripik ubi talas dengan berbagai varian rasa.
Beragam rasa yang ditawarkan mencakup rasa original, gurih, balado, keju, dan jagung manis untuk keripik ubi talas dan sukun. Sementara untuk keripik pisang, terdapat varian rasa asin gurih, bumbu tabur (seperti keju, jagung manis, matcha, cokelat, dan strawberry), serta varian rasa lumer (seperti cokelat, strawberry, tiramisu, matcha, dan taro). Inovasi varian rasa ini menjadi salah satu keunggulan dari usaha "Krypik-Q" dalam menarik perhatian konsumen lokal.
Meski produk yang ditawarkan semakin bervariasi, tantangan utama yang dihadapi Ibu Siti adalah kurangnya identitas visual yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen serta memperluas pasar. Produk keripik tersebut sebelumnya hanya dipasarkan dengan kemasan sederhana dan tanpa label resmi, sehingga sulit bersaing di pasar yang lebih besar.
Melihat potensi besar dari usaha "Krypik-Q", mahasiswa KKN UPGRIS yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik berinisiatif membantu Siti Munzaroh dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih profesional.
Fokus utama bantuan tersebut adalah pada penguatan branding melalui pembuatan identitas visual yang meliputi logo kemasan, stempel resmi, dan Media Massa Tertulis (MMT).
Mahasiswa KKN membantu merancang logo baru untuk "Krypik-Q" agar produk memiliki identitas yang mudah dikenali dan menarik bagi konsumen.
Logo yang dirancang disesuaikan dengan citra produk keripik yang segar dan beragam, sehingga dapat mencerminkan kualitas dan inovasi rasa yang ditawarkan oleh Ibu Siti.
Kehadiran logo baru ini memberikan kesan yang lebih profesional dan meningkatkan nilai jual produk di mata konsumen.
Sebagai bentuk legalitas dan profesionalitas, mahasiswa KKN juga membantu membuat stempel resmi untuk "Krypik-Q".
Stempel ini digunakan untuk menandai produk dan dokumen usaha, sehingga memberikan rasa kepercayaan lebih bagi konsumen dan mitra usaha.
Skandal 5 Orang di Papringan Kabupaten Semarang, Sertifikasi Tanah Dikorupsi Ramai-ramai Rp 907 Juta |
![]() |
---|
Kronologi Ayah di Bandungan Paksa Inses Anaknya, Berawal Niat Baik Korban |
![]() |
---|
Di Balik Temuan Jasad Juru Parkir di Parit Pasar Lanang Ambarawa, Diduga Meninggal 4 Jam Sebelumnya |
![]() |
---|
Pemotor Terseret hingga 50 Rumah Warga Ngendo Terdampak, Kisah Banjir Bandang di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
ASN di Kabupaten Semarang Ramai-ramai Minum Susu Sapi Perah dari Peternak Lokal, Seusai Jalan Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.