Berita Solo
Peparnas 2024: Solo Libatkan UMKM untuk Tingkatkan Ekonomi dan Budaya
Kota Solo akan menjadi tuan rumah Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 yang berlangsung dari 6 hingga 13 Oktober 2024.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Solo akan menjadi tuan rumah Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 yang berlangsung dari 6 hingga 13 Oktober 2024.
Pjs Wali Kota Solo Dhoni Widianto, yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina PB Peparnas 2024, menegaskan bahwa persiapan untuk Peparnas 2024 telah dilakukan dengan matang.
Salah satu aspek penting dalam persiapan ini adalah keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Kolaborasi dengan UMKM lokal menjadi salah satu upaya kami untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Produk-produk lokal seperti makanan khas Solo, kerajinan tangan, dan souvenir akan dipamerkan dan dijual selama Peparnas berlangsung,” ungkap Dhoni pada Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema ‘Pekan Paralimpiade Nasional 2024 untuk Indonesia Ramah Difabel’ secara daring, Rabu (9/10/2024).
Dia menjelaskan, keterlibatan UMKM tidak hanya memberikan peluang ekonomi, tetapi juga memperkenalkan keunikan budaya Solo kepada para atlet dan pengunjung dari seluruh Indonesia.
Selain dukungan dari UMKM, Solo juga memastikan semua venue yang digunakan selama Peparnas telah memenuhi standar aksesibilitas bagi atlet disabilitas.
"Memastikan semua venue sesuai standar atlet disabilitas adalah prioritas utama kami. Kami ingin setiap atlet bisa berkompetisi dengan nyaman dan aman," ungkapnya.
Di sisi itu, Peparnas ke-17 yang diselenggarakan di Kota Solo ini disebutkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga bagi atlet disabilitas, tetapi juga momentum penting dalam menyeleksi atlet muda potensial untuk mewakili Indonesia di panggung internasional.
Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto menekankan bahwa Peparnas kali ini menjadi titik awal identifikasi dan pembinaan atlet-atlet disabilitas unggul yang dapat melangkah lebih jauh di event internasional, seperti Paralimpiade 2028 dan 2032.
Upaya identifikasi bakat sendiri telah dimulai dari tingkat daerah melalui 35 NPC provinsi di Indonesia.
"NPC di setiap kota dan kabupaten berperan penting dalam menjaring dan mengidentifikasi bakat para atlet disabilitas. Mereka melakukan pendekatan langsung ke komunitas, keluarga, dan juga melalui kejuaraan-kejuaraan lokal," ungkapnya.
Setelah proses identifikasi, atlet-atlet tersebut akan dipersiapkan lebih lanjut melalui pemusatan latihan nasional (Pelatnas) yang fasilitasnya semakin meningkat berkat dukungan pemerintah.
Menurutnya, fasilitasi dari pemerintah di tingkat pusat sudah sangat baik, namun peran pemerintah daerah diharapkan dapat lebih optimal lagi agar pembinaan lebih merata.
Meski begitu, Rima mengakui, masih ada beberapa daerah yang belum memberikan perhatian maksimal terhadap pencarian bibit-bibit unggul atlet disabilitas, baik dalam bentuk pelatihan maupun dukungan fasilitas.
"Ada daerah yang mengirimkan atletnya dengan latihan minim, mungkin hanya sekitar satu minggu sebelumnya. Bahkan ada juga yang mengirimkan tanpa ada latihan sama sekali," tambahnya.
BREAKING NEWS Dipicu Suara Knalpot Bising "Sok Jagoan" Pesilat Bentrok Dengan Warga di Sukoharjo |
![]() |
---|
Bukan Hanya Lari! Solo Runfest 2025 Jadi Ajang Promosi Budaya dan Wisata Kota Solo |
![]() |
---|
Ahmad Ali Datangi Rumah Jokowi di Banjarsari Solo, Terkait Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI? |
![]() |
---|
Antisipasi Kasus Penyimpangan Seksual, Satpol PP Akan Razia Kos-kosan di Solo |
![]() |
---|
Detik-detik Jokowi Menirukan Pidato "Gebrak Meja" Ala Prabowo Subianto di Sidang PBB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.