Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Lagi Marak di Sragen, Contohnya di Desa Kadipiro, Sepekan Sudah 4 Kali Kotak Infak Dicuri

Kepala Desa Kadipiro, Ibnu Indratmoko mengatakan, dalam sepekan terakhir, telah terjadi pencurian kotak infak sebanyak 4 kali.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI MASJID AT THOHAROH SRAGEN
Rekaman CCTV diduga pelaku pencurian kotak amal di Masjid At Thoharoh, Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. 

Selain keempat masjid tersebut, Masjid Muhajirin yang ada di Dukuh Geneng, Desa Kadipiro juga disantroni maling.

Menurut Ibnu, masjid tersebut baru selesai dibangun, sehingga peralatan yang ada di dalamnya juga baru.

"Yang diambil amplifier, amplifiernya masih baru, karena masjidnya juga baru, kejadiannya bulan kemarin," kata Ibnu.

Baca juga: Hati-hati, Tiga Sindikat Pencurian Spesialis Rumah Kosong yang Kerap Beraksi di Kudus Masih Buron

Baca juga: Nasib Apes Remaja di Ponorogo, Niat Menolong Orang Justru Jadi Korban Pencurian Motor

Menurut Ibnu, aksi pencurian sudah lama tidak terjadi di desanya.

Namun, kali ini, aksi pencurian kembali marak.

Atas maraknya kejadian pencurian di area masjid, Ibnu menyarankan agar isi kontak infak untuk diambil setidaknya seminggu sekali.

"Sehingga bisa mengurangi nominal di dalam kotak infak, apabila ada orang yang mencurigakan bisa dipantau, kalau tertangkap basah, langsung lapor ke pihak berwajib," imbaunya.

Tak hanya di Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, aksi pencurian kotak infak juga terjadi di Musala Al Ikhlas, yang ada di Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen.

Bahkan, aksi pencurian tersebut terjadi pada Rabu (16/10/2024) pagi.

Warga sekitar, Yono (59) mengatakan, dia mengetahui aksi pencurian tersebut, setelah melihat lantai masjid yang banyak berceceran darah.

"Lalu saya tanya ini darah siapa, lalu dijawab oleh salah satu warga, bahwa itu darah teman suami warga tersebut, saat tahu, terduga pencuri sudah dibawa ke Puskemas," ujarnya.

Yono mengatakan bahwa darah tersebut, bukan karena luka amukan massa.

Melainkan, akibat pelaku yang membuka kotak infak yang terbuat dari kaca, dengan cara dipukul dengan menggunakan tangan kosong.

Dimana sebelumnya, kotak infak tersebut diletakkan di dalam masjid.

"Bukan karena dipukuli, berdarah karena mau ambil kotak amal, dipecah pakai tangan kayaknya, darahnya juga ada di dalam etalase kotak amal," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved