Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

7 Fakta Pria 49 Tahun Siram Air Keras ke Gadis SMP Setelah Cinta Ditolak: Saya Hancur

M bahkan terancam buta. Charles alias Koh Ceng yang berusia 49 tahun itu sakit hati setelah cintanya ditolak oleh siswi SMP tersebut..air keras

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Dok. Kejari Lembata
7 Fakta Pria 49 Tahun Siram Air Keras ke Gadis SMP Setelah Cinta Ditolak: Saya Hancur 

7 Fakta Pria 49 Tahun Siram Air Keras ke Gadis SMP Setelah Cinta Ditolak: Saya Hancur


TRIBUNJATENG.COM - Wajah seorang siswi berinisial M (13) rusak setelah disiram air keras oleh Charles Arif alias Koh Ceng (49).

M bahkan terancam buta.

Gara-garanya, pria berusia 49 tahun itu sakit hati setelah cintanya ditolak oleh siswi SMP tersebut.


Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (14/10/2024) lalu.


Berikut 7 fakta pria 49 tahun siram air keras ke siswi SMP setelah cintanya ditolak.


1. Kronologi 


Insiden tersebut terjadi saat korban hendak ke sekolahnya di SMPN 1 Nubatukan pada Senin (14/10/2024) pagi.


Di tengah perjalanan, tiba-tiba Charles Arif  mendekati korban lalu menyiram air keras ke bagian wajah.


Setelahnya pelaku melarikan diri.


2. Pelaku menyamar


"Menurut informasi, pelaku itu berboncengan dan mengenakan kerudung serta masker," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata Wenseslaus Ose Pukan.


Setelah melakukan aksinya, Charles Arif alias Koh Ceng membuang sisa soda api di kali kering jembatan Lamahora yang berjarak 100 meter dari rumahnya.


Dia juga sempat menyembunyikan kaca mata bening yang ada di gantungan depan cermin rumahnya.

 

3. Pelaku sempat menjenguk korban


Merasa penyamarannya berhasil, Charles Aluf sempat menjenguk M di RSUD Lewoleba, Lembata.


Namun kedoknya terbongkar. Charles ditangkap saat menjenguk korban di RSUD Lewoleba, Lembata.


4. Motif Sakit Hati


Donni Sare menambahkan, motif pelaku karena sakit hati.


Ketika ditanya alasan menyiram air keras kepada korban, pria yang kerap disapa Ko Ceng ini mengaku karena korban cuek dan mengabaikan rasa cinta dan sayangnya.


"Karena saya sakit hati. Jadi kalau rusak ya rusak satu kali. Saya hancur, dia juga hancur," ujarnya di Mapolres Lembata, melansir Kompas.com.


Donni Sare mengatakan, Ko Ceng sempat mengelak saat dilakukan pemeriksaan awal di Mapolres Lembata, Senin.


Namun setelah penyidik menunjukkan beberapa barang bukti, dia baru mengakui sebagai pelaku penyiraman air keras.


"Dia tidak bisa mengelak dan langsung mengaku bahwa dia yang menyiram air keras," ujar Donni.

 

5. Sudah Direncanakan 


Saat diinterogasi aparat pada Selasa (15/10/2024), Charles alias Koh Ceng mengaku telah merencanakan aksi tersebut dengan matang.


Saat melakukan aksi, pelaku mengenakan kerudung warna abu-abu, jaket putih, celana training warna merah, baju kaos lengan panjang warna merah, masker, kacamata bening polos, sarung motif kotak, sepatu, dan helm merah.


"Air keras dibuat dari soda api dicampur air panas di sebuah wadah dari kaleng cat," jelas Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Donni Sare.


Pelaku juga mengendarai sepeda motor jenis Honda Revo nomor polisi L 4697 CY.


"Pelaku ini merupakan seorang petani yang tinggal di Jalan Merdeka, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata," ujar Donni Sare saat dihubungi, Selasa (15/10/2024).


6. Pelaku menghilangkan barang bukti 


Donni Sare mengatakan, tersangka CA sempat mengubur pakaian yang ia gunakan saat melakukan aksi penyiraman air keras terhadap bocah 13 tahun tersebut.


"Tersangka mengubur pakaiannya itu di daerah Kuari," ujar Donni saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (15/10/2024).


Setelah melakukan aksinya, lanjut Donni, CA membuang sisa soda api di kali kering jembatan Lamahora yang berjarak 100 meter dari rumahnya.


Dia juga sempat menyembunyikan kaca mata bening yang ada di gantungan depan cermin rumahnya.


"Pelaku berusaha menghilangkan barang bukti yang dipakai."


"Namun barang bukti itu telah diamankan penyidik," kata dia lagi.


Doni menerangkan, selain tiga alat bukti tersebut, aparat mengamankan sebuah sepeda motor Honda Revo nomor polisi L 4697 CY yang digunakan saat melakukan penyiraman air keras.


Kemudian, satu unit dump truck jenis Mitsubisi Fuso dengan nomor polisi EB 8393 F.


"Truk ini yang sering digunakan pelaku untuk membuntuti korban," kata dia.

 


7. Keadaan M


Sementara itu Direktur RSUD Lewoleba, Yosep Freinademetz Paun mengatakan, saat ini siswa SMP tersebut sedang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU).


"Pasien sedang dalam perawatan intensif di ruang isolasi ICU. Ditangani langsung oleh dokter spesialis mata," ujar Yosep saat dihubungi, Senin (14/10/2024) malam.


Kata Yosep, dokter sedang fokus menangani infeksi pada kedua mata pasien.

Secara teknis medis, mungkin bisa dijelaskan oleh dokter mata.


Kendati demikian, keadaan umum mulai membaik.


Hanya saja dia masih trauma, terkadang mengeluh sakit pada area kepala.

(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved